Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Filsafat Pragmatisme dan Para Filsufnya

Diperbarui: 29 Mei 2020   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Pragmatisme

Filsafat pragmatisme merupakan gerakan filsafat amerika. Filsafat pragmatisme merupakan aliran filsafat yang menetapkan kebenaran dengan nilai praktis.

Aliran ini menekankan pada pengalaman dan penyelidikan sebagai tindak percobaan. Filsafat pragmatisme merupakan aliran filsafat yang cenderung pada falsafah epistimologi (menyelidiki sumber kebenaran), pada falsafah aksiologi (menyelidiki nilai dan tindakan manusia).

Aliran pragmatisme dirintis di Amerika oleh Charles S. Peirce (1893-1942), yang kemudian dikembangkan oleh William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952). Tokoh lainnya yaitu Heracleitos.

Pada pendidikan aliran ini menggunakan metode pemecahan masalah.
Aliran pragmatisme juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan dari aliran ini yaitu, bisa mendoromg pemikiran liberal dan bebas. Serta mampu mendorong dan memberi semangat pada seseorang untuk berlomba-lomba membuktikan kebenaran lewat eksperimen.
Sedangkan kelemahannya, aliran ini tidak mengakui sesuatu yang bersifat metafisika dsn kebenaran tunggal. Serta dapat membuat otak masyarakat dihinggapi penyakit materialis, karena yang menjadi kebutuhan utama adalah sesuatu yang bersifat praktis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline