Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Mahasena

Desainer Grafis

Hal-hal yang Lumrah di Indonesia (Spesial 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia)

Diperbarui: 17 Agustus 2025   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini, 17 Agustus 2025, kita semua merayakan ulang tahun negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita semua bergembira ria. Pada hari ini, bendera Sang Saka Merah Putih dikibarkan, dan beberapa kompleks perumahan mengadakan perlombaan yang bukan hanya sebagai sarana hiburan, namun juga merawat kebersamaan yang diwariskan sejak awal kemerdekaan Indonesia.

Lahir sebagai orang Indonesia dan hidup sebagai orang Indonesia selama hampir 26 tahun ini membuat saya berpikir, "Hm, hal-hal apa sajakah yang lumrah di Indonesia?". Di antara Anda pasti ada yang menyebutkan alam yang indah, batik, dangdut... tetapi itu semua umum. Berikut adalah 5 hal yang lumrah di mata orang Indonesia.

1. Rasanya belum makan, kalau belum makan nasi
Nasi putih hampir selalu dimakan bersama lauk-pauk, sayur, buah, dan air putih untuk pola makan yang bergizi, empat sehat lima sempurna. Di Indonesia tidak terkecuali. Nasi adalah makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia, dengan konsumsi yang tinggi, karena kita adalah salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia. Nasi juga tinggi akan karbohidrat sebagai sumber energi yang bagus, dan vitamin B yang dapat membantu mencegah penyakit beri-beri.

Di Indonesia, nasi dapat dimasak jadi berbagai macam makanan, seperti nasi bungkus, nasi goreng, nasi kuning, nasi bakar, nasi padang, dan bahkan lemper dan lontong. Karena itu, orang Indonesia memiliki ungkapan, "Rasanya belum makan, kalau belum makan nasi." Bahkan kita makan pizza pun pakai nasi.

2. Mencuci tangan di kobokan
Sejak kecil kita diajarkan, sebelum makan kita harus mencuci tangan, supaya tangan kita bersih dan terhindar dari kuman. Salah satu produk sabun Indonesia mengajarkan kita untuk mencuci tangan dengan sabun di bawah air bersih yang mengalir selama 20 detik agar kumannya terbunuh semua. Namun di Indonesia, khususnya di restoran, ada kebiasaan mencuci tangan di kobokan, yaitu air di dalam mangkuk dengan perasan jeruk nipis atau jeruk lemon.

Mencuci tangan di kobokan tidak disarankan karena dapat menambah jumlah kuman di tangan, bukan membersihkannya. Air kobokan yang sama digunakan berulang kali oleh banyak orang, sehingga kuman dari satu orang bisa berpindah ke orang lain. Namun demikian, hal ini lumrah di Indonesia, khususnya di restoran yang tidak menyediakan wastafel dan sabun, khususnya jika makan nasi padang.

3. Sampo habis, isi air
Setiap mandi, alangkah baiknya kita menjaga kesehatan rambut dengan cara keramas dengan sampo. Sampo dapat mencegah beberapa masalah rambut seperti rambut rontok dan ketombe serta rambut kita jadi lembut. I mean, siapa cewek yang tidak mau punya rambut seindah para anggota tripleS atau Illit?

Kebiasaan orang Indonesia setiap keramas adalah jika sampo habis saat hendak keramas, kita mengisi botol sampo dengan air, mengocok botolnya, dan keramas dengan sisa sampo di botol yang terisi dengan air. Tujuannya supaya hemat. Mungkin cara seperti ini tidak direkomendasikan karena tidak akan membersihkan rambut secara efektif dan bisa merusak rambut dan kulit kepala. Tetapi itulah Indonesia; kita memanfaatkan barang sisaan agar hemat, meskipun caranya mungkin salah.

4. Apa pun mereknya, air mineral disebut Aqua
Sejak kecil kita diajarkan untuk minum air putih sebanyak 8 gelas sehari agar sehat. Dan di Indonesia, ke mana pun Anda pergi, apa pun tulisan di label botolnya, Anda akan selalu menyebut air mineral dengan sebutan Aqua. Padahal merek air mineral Indonesia ada banyak, seperti Ades, Amidis, Cleo, RON 88, Le Mineral, dan Club.

Orang Indonesia menyebut air mineral dengan sebutan Aqua karena Aqua adalah merek air mineral pertama dan terpopuler di Indonesia, sehingga menjadi generik untuk semua air mineral dalam kemasan. Meskipun ada merek lain, Aqua telah begitu melekat di benak masyarakat sehingga seringkali menjadi sebutan umum untuk semua produk sejenis. Dan bak kata iklan, tidak semua air mineral itu Aqua. Salah satu alasannya adalah karena Aqua berasal dari pegunungan vulkanik terlindungi sehingga rasanya dingin alami tanpa perlu didinginkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline