Saya kira tepuk tangan itu cuma muncul kalau Manchester United berhasil mengalahkan Semen Padang. Ternyata sekarang sudah masuk ke ranah pernikahan.Â
Namanya Tepuk Sakinah.Â
Di negeri ini, sepertinya semua masalah bisa diselesaikan dengan jingle dan tepukan tangan.Â
Mau disiplin? Ada Tepuk Tertib Lalu Lintas—padahal yang jagain lalu lintasnya mungkin masih acak-acakan. Mau rumah tangga bahagia? Ada Tepuk Sakinah.
Seandainya besok kamu pusing lihat tagihan, mungkin akan lahir tepukan versi baru: Tepuk Jidat.
Apa Itu Tepuk Sakinah dan Kenapa Bisa Muncul?Â
Dulu banget, bimbingan pranikah identik dengan ceramah serius tentang hak dan kewajiban suami istri, fikih munakahat yang bikin ngantuk, dan motivasi membangun rumah tangga sakinah—yang belum tentu pembicaranya sendiri berhasil menjalaninya.
Kursi plastik berjejer, kipas angin berderit karena debunya jarang dibersihkan, suasananya kayak gabungan seminar dan pengakuan dosa massal.Â
Hingga kemudian, datanglah Tepuk Sakinah.
Konsep ini lahir dari para instruktur Bimbingan Perkawinan Kementerian Agama sekitar tahun 2018, saat workshop di Bali.Â