Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Author

Mahéng menulis di berbagai platform. Di Kompasiana, ia belajar menguleni isu-isu berat dengan adonan humor, kadang matang, sesekali gosong, adakalanya garing, dan nggak jarang absurd, persis seperti hidupnya sendiri. Intip X/IG @iamaheng.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baca Berita Tepuk Sakinah Saya Malah Pengen Tepuk Jidat

8 Oktober 2025   19:16 Diperbarui: 8 Oktober 2025   21:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepuk Sakinah: Edukasi atau hiburan? Refleksi rumah tangga modern yang penuh dinamika. (Sumber: Generasi Kecerdasan Buatan)

Saya kira tepuk tangan itu cuma muncul kalau Manchester United berhasil mengalahkan Semen Padang. Ternyata sekarang sudah masuk ke ranah pernikahan. 

Namanya Tepuk Sakinah. 

Di negeri ini, sepertinya semua masalah bisa diselesaikan dengan jingle dan tepukan tangan. 

Mau disiplin? Ada Tepuk Tertib Lalu Lintas—padahal yang jagain lalu lintasnya mungkin masih acak-acakan. Mau rumah tangga bahagia? Ada Tepuk Sakinah.

Seandainya besok kamu pusing lihat tagihan, mungkin akan lahir tepukan versi baru: Tepuk Jidat.

Apa Itu Tepuk Sakinah dan Kenapa Bisa Muncul? 

Dulu banget, bimbingan pranikah identik dengan ceramah serius tentang hak dan kewajiban suami istri, fikih munakahat yang bikin ngantuk, dan motivasi membangun rumah tangga sakinah—yang belum tentu pembicaranya sendiri berhasil menjalaninya.

Kursi plastik berjejer, kipas angin berderit karena debunya jarang dibersihkan, suasananya kayak gabungan seminar dan pengakuan dosa massal. 

Hingga kemudian, datanglah Tepuk Sakinah.

Konsep ini lahir dari para instruktur Bimbingan Perkawinan Kementerian Agama sekitar tahun 2018, saat workshop di Bali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun