Mohon tunggu...
Rafli Firansyah Putra
Rafli Firansyah Putra Mohon Tunggu... Jurnalisme

Saya adalah seseorang yang mencintai dunia literasi, menulis, dan berbagi makna melalui kata-kata maupun karya. Sebagai duta literasi, saya tidak hanya ingin menginspirasi, tetapi juga terus belajar dan tumbuh bersama masyarakat. Saya menikmati membaca, menulis, fotografi, serta membuat konten yang bernilai edukatif dan sosial. Bagi saya, literasi bukan sekadar kegiatan membaca dan menulis, melainkan jalan untuk memahami kehidupan, menumbuhkan empati, dan memberi manfaat bagi orang lain. Saya percaya setiap tulisan, sekecil apa pun, bisa menjadi cahaya yang menggerakkan perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spektakuler! 1000 Penari Bernas Tampilkan Zapin Pecah Dua Belas di Lapangan Mini Soccer Pelalawan

8 Oktober 2025   15:09 Diperbarui: 8 Oktober 2025   15:09 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Momen Foto Bersama)

Pelalawan, 8 Oktober 2025 --- Suasana meriah mewarnai Helat Pelalawan ke-26 yang digelar di Pangkalan Kerinci, Rabu (8/10). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Pelalawan H. Zukri bersama Wakil Bupati Husni Tamrin di Taman Kenangan, dan menjadi ajang kebanggaan bagi masyarakat Pelalawan dengan hadirnya Pawai Budaya Nusantara yang menampilkan kekayaan seni dan tradisi daerah.

Namun momen paling memukau datang dari penampilan kolosal 1.000 penari gabungan dari SMAN dan SMPN Bernas yang membawakan Tari Zapin Pecah Dua Belas di Lapangan Mini Soccer Pangkalan Kerinci. Penampilan spektakuler ini menjadi pembuka rangkaian pawai dan menarik perhatian ribuan penonton yang memadati area tersebut.

Menurut data yang disampaikan oleh Sazah Uci Afriadi, guru pembimbing tari Bernas, jumlah penari terdiri atas 843 siswa dari SMAN Bernas Provinsi Riau dan 157 siswa dari SMPN Bernas Kabupaten Pelalawan, dengan total 1.000 penari yang berkolaborasi menampilkan kekompakan luar biasa.

"Luar biasa kali ini, Sazah bangga sekolah SMAN dan SMPN Bernas dipercaya untuk menarikan Tari Zapin Pecah Dua Belas. Walau latihan kami singkat dan cuaca panas, anak-anak tetap semangat. Mereka generasi muda yang cerdas dan mencintai budaya daerahnya," ungkap Sazah Uci Afriadi dengan haru.

Ia juga menuturkan bahwa keberhasilan penampilan ini tak lepas dari kerja sama seluruh guru Bernas yang turut mendukung dari awal proses latihan hingga tampil di lapangan.

"Iya tentu ustaz-ustazah lain juga terlibat. Termasuk Ustaz Afdal, Ustaz Setiawan, Ustaz Iddadi, Sazah Nisaa, dan guru lainnya. Bahkan kepala sekolah kami pun turun langsung ke lapangan, melihat latihan hingga mengantar anak-anak setiap hari. Ini bukti semangat kebersamaan keluarga besar Bernas," tambahnya.

Tari Zapin Pecah Dua Belas merupakan tarian tradisional khas masyarakat Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, yang telah ada sejak masa Kerajaan Pelalawan (1811--1945). Tari ini mendapat pengaruh dari budaya Arab melalui para pedagang dan penyebar Islam dari Johor. Dinamakan "Pecah Dua Belas" karena memiliki dua belas ragam gerakan yang menggambarkan kesopanan, kelembutan, dan keceriaan masyarakat Melayu.

Tarian ini ditampilkan secara berkelompok dengan iringan musik gambus, marwas, dan alat musik tradisional Melayu lainnya. Kini, Zapin Pecah Dua Belas telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Penampilan 1.000 penari Bernas ini dipersiapkan dengan penuh dedikasi di bawah bimbingan Ibu Tati Andriani, S.Pd., M.M. (Kepala SMAN Bernas) dan Dr. Marisah, S.Ag., M.Pd. (Kepala SMPN Bernas), serta arahan dua guru seni tari, Ustaz Iddadi Moedra dan Sazah Uci Afriadi.

Kekompakan dan semangat para siswa Bernas menjadi bukti nyata bahwa pelajar Pelalawan tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berjiwa budaya dan cinta tradisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun