Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!

8 Oktober 2025   19:16 Diperbarui: 8 Oktober 2025   19:16 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Drama Imigrasi Jepang dan India Selatan!

Isu yang super sensitif dan menggemparkan di komunitas online global! Kita sedang membahas benturan budaya yang masif di negara yang terkenal dengan ketertiban dan homogenitasnya, Jepang!

Ada beberapa lapis gossip dan analisis di sini, dari dugaan kekacauan sosial hingga politik imigrasi yang mendesak.

 Menganalisis Klaim Kekacauan Sosial (The Spill the Tea Part)

Klaim yang orang-orang sebutkan (soal berisik, nyampah, bau, hingga kriminalitas) seringkali menjadi narasi utama yang muncul di media sosial dan forum online ketika membahas imigrasi di Jepang, terutama yang berasal dari Asia Selatan.

1. Dampak Culture Shock dan Persepsi

  • Ketertiban vs. Ekspresif: Masyarakat Jepang menghargai ketenangan, kebersihan, dan kesopanan absolut. Sebaliknya, budaya di India (terutama di ruang publik) cenderung lebih ekspresif, berisik, dan mungkin tidak se-sensitif Jepang dalam hal kebersihan komunal.

  • Persepsi "Bau": Ini adalah isu sensitif yang sering dikaitkan dengan masakan pedas dan penggunaan rempah-rempah yang kuat (seperti kari dan minyak rambut tertentu) yang aromanya dapat dianggap menusuk oleh orang Jepang yang terbiasa dengan aroma yang minimalis.

  • Beritanya: Ketika budaya yang sangat tertutup dan formal (Jepang) bertemu dengan budaya yang sangat terbuka dan ekspresif (India), friksi dan salah paham pasti terjadi. Ini dengan cepat diubah menjadi sentimen negatif dan rasis yang dilemparkan pada seluruh komunitas.

2. Kriminalitas dan Stereotype

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun