Petani adalah tulang punggung bangsa yang bekerja keras untuk menyediakan pangan bagi setiap masyarakat yang ada. Namun, dibalik itu semua siapa yang tahu penderitaan yang dialami petani? Mereka memiliki penderitaan yang cukup mendalam, dimana harga hasil panen yang rendah, sulitnya akses menuju lahan, serta ketergantungan kepada tengkulak menjadi gambar nyata terhadap ketidak adilan yang dialami petani di negeri ini. Akibat kondisi ini sudah banyak sekali seniman teater yang terinspirasi untuk menjadikannya tema utama dalam karya mereka.
Dalam pertunjukan teater bertema penderitaan petani, para aktor biasanya menggambarkan kehidupan desa dengan jujur dan emosional. Dialog, musik, serta gerak tubuh yang mereka gunakan adalah untuk menyalurkan rasa frustasi dan harapan rakyat kecil seperti petani. Melalui simbol-simbol panggung seperti tanah kering, orang-orangan sawah, karung goni kosong menjadi media dalam teater yang menggugah kesadaran penontonnya. Karya-karya seperti ini bukan hanya sekedar tontonan biasa, melainkan ini adalah bentuk kritik terhadap kesenjangan sosial dan ekonomi di negeri ini.
Dengan demikian teater berfungsi sebagai cerminan pernderitaan sekaligus jeritan para petani. Melalui pertunjukan yang diadakan seniman mengajak masyarakat untuk memahami bahwa penderitaan petani bukan hanya sekedar kisah di desa, tatapi ini merupakan masalah bersama yang menuntut perhatian dan perubahan yang nyata adanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI