[caption id="" align="alignleft" width="640" caption="Angelique Widjaja - GettyImages"][/caption] Cantik, sporty, dan memesona. Tiga kata yang tepat menggambarkan sang bintang lapangan tenis Indonesia,Angelique Widjaja. And we will get to know her closer!
Wanita kelahiran Bandung, 12 Desember 1984 ini merupakan satu dari sekian atlet kebanggaan Indonesia. Bagaimana tidak? Angie, sapaan akrabnya, telah berhasil menyumbangkan medali emas di Asean Games. Belum lagi sederetan prestasi internasional yang turut mewarnai daftar prestasinya.
Mengawali langkahnya dengan berlatih di Sekolah Tenis Fiks Bandung. Di usia yang saat itu baru 12 tahun, Angie sudah mulai menjadi langganan kejuaraan tenis. “Tahun 2001 lalu merupakan puncak karier saya setelah bulan Juli sebelumnya berhasil memenangi turnamen Wimbledon Junior dan di bulan September memenangkan WTA Tour di Bali,” akunya. WTA Tour sendiri merupakan ajang prestise yang diselenggarakan guna menobatkan petenis wanita nomer satu sedunia. ”Tahun berikutnya saya berhasil merebut dua gelar lagi, yakni Juara Australia Terbuka ganda junior bersama Gisela Dulko dan juara Perancis Terbuka,” tambahnya.
Karier Angie dapat dibilang cemerlang, apalagi setelah dirinya mampu mengalahkan petenis Rusia, Anna Kournikova di babak pertama turnamen US Open. Langkah Angie semakin menjanjikan,di tahun 2003 Angie berhasil menjejakkan namanya sebagai petenis dunia di peringkat ke-55. Sungguh sebuah prestasi bagi seorang pemudi yang baru berusia 19 tahun kala itu.
“Cedera yang saya alami membuat saya memutuskan untuk berhenti dari dunia ini,” ujar Angie. Banyak kalangan yang menilai keputusannya ini cukup mengagetkan. Mengingat usia Angie yang masih produktif apalagi dirinya pernah berhasil mengalahkan ratu tenis sejagad Dinara Safira. Tapi memang tidak dapat disalahkan karena Angie tak begitu saja menyerah pada kondisi yang dia alami. Dirinya memutuskan untuk berhenti ketika dirinya harus melakukan operas pada lututnya sebanyak dua kali. “Saya yang telah absen dua tahun dari dunia tenis, kembali turun ke Pro dan ternyata rasa sakit di lutut itu masih datang,” ungkapnya. Menurutnya kesehatan tetaplah nomor satu.
Tahun 2008 menjadi titik balik karier Angie di dunia tenis ketika dirinya memutuskan untuk berhenti dari dunia yang telah membesarkan namanya. Tapi Angie tidak pernah benar-benar meninggalkan tenis. Terbukti dirinya menggagas serangkaian turnamen Indonesia Tennis Series. Dan belum sampai di sana saja, Angie juga turut mendirikan Sekolah Tenis bersama mantan pelatihnya, Deddy Tedjamukti.
Usaha yang Angie lakukan pun mulai terlihat. Sekolah Tenis yang ia dirikan mulai diminati masyarakat. Usia murid sekolah tenis nya pun bervariasi. Mulai dari yang paling muda berumur tiga setengah tahun hingga yang dewasa.
“Dan kegiatan saya sekarang adalah melatih di sekolah tenis,” tutur Angie menyudahi pembicaraan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI