Dari piring sederhana di meja sekolah,nasi hangat, sayur hijau, protein penuh makna,anak-anak menunduk, berdoa lirih,lalu tersenyum---karena perut tak lagi resah.
Di balik sendok dan suapan kecil,ada harapan besar yang dititipkan bangsa:bahwa gizi bukan sekadar santapan,melainkan pintu menuju pikiran yang terang.
Prabowo dan Gibran mengajak kita percaya,bahwa masa depan dimulai dari piring sederhana,bahwa kecerdasan tumbuh dari protein dan kasih,bahwa keadilan hadir lewat kenyang yang merata.
Dari piring ke pikir,dari kenyang ke ilmu,dari dapur desa ke ruang kelas,bangsa ini melangkah bersama menuju cahaya.
Setiap butir nasi adalah janji,setiap lauk pauk adalah doa,setiap anak yang berlari riang di halaman sekolahadalah bukti: Indonesia sedang menyiapkan emasnya.
Program ini bukan sekadar makanan,tetapi jembatan menuju generasi kuat,agar negeri tak hanya besar dalam jumlah,tapi cerdas, berdaya, dan bermartabat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI