Lihat ke Halaman Asli

Janji Tersembunyi di Balik Rasa Menyesal: Memahami Pilihan dan Bebas dari Batang-Bayang Masa Lalu

Diperbarui: 16 Oktober 2025   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Janji Tersembunyi di Balik Rasa Menyesal: Memahami Pilihan dan Bebas dari Bayang-bayang Masa Lalu

*Janji Tersembunyi di Balik Rasa Menyesal: Memahami Pilihan dan Bebas dari Bayang-bayang Masa Lalu*


Ada momen kecil yang tiba-tiba membuat dada terasa sesak: kamu membeli sesuatu yang sudah lama diidamkan, tapi ketika barang itu di tangan, ada ruang hampa di mana seharusnya ada sukacita. Aku pernah begitu. Bukan cuma soal barang --- bisa juga keputusan, hubungan, atau gelar yang dikejar. Tulisan ini bukan ceramah teori; ini undangan untuk menoleh ke dalam dengan lembut, membaca apa yang tubuh dan kenanganmu masih rahasiakan, lalu memilih dengan lebih bebas.

Gunakan logika untuk melihat pola. Gunakan rasa untuk meraba bekasnya di tubuh. Di sinilah letak kunci yang sering terlupakan.

Observasi kecil sebelum kita bicara:

Sebelum membahas teori atau memberi saran, lakukan observasi singkat ini --- hanya 3 menit:

1. Ingat satu hal terakhir yang membuatmu "harus" membeli atau memilih sesuatu.

2. Rasakan tubuh saat mengingatnya: di mana ada ketegangan, hangat, atau kekosongan?

3. Tanyakan: "Apa yang sebenarnya kumau dapatkan dari hal ini selain benda itu sendiri?"

Observasi sederhana ini sering membuka pintu: rasa yang tampak soal "barang" sebenarnya tersambung ke rasa aman, diterima, dihargai, atau janji yang pernah dibuat ketika kecil.

Sudut pandang yang jarang ditulis --- janji emosional sebagai program tubuh

Banyak tulisan membahas perilaku konsumsi lewat ekonomi, psikologi kognitif, atau pemasaran. Yang mungkin jarang dibicarakan secara praktis adalah:
Setiap keputusan kita bisa menjadi cara tubuh menunaikan 'janji' yang dibuat di masa kecil. Janji ini bukan kata-kata yang kita ingat---ia berupa perasaan, kebiasaan, dan respons otomatis (somatic memory).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline