Â
      Saat ini dunia dihadapkan pada tantangan mendesak untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Seiring meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, industri otomotif pun bergerak cepat mencari solusi berkelanjutan. Sebagai peralihan, diciptakanlah mesin hybrid sebagai solusi. Teknologi yang menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik ini bukan sekadar inovasi, tetapi sebuah jembatan penting yang memandu kita dari era dominasi bensin dan diesel menuju masa depan yang ditenagai oleh energi listrik.
     Sistem hybrid sangatlah populer untuk saat ini. Berbagai produsen otomotif berlomba lomba untuk membuat kendaraan yang hemat bahan bakar, dan tidak lebih mahal dari mobil listrik. Walaupun posisi market kendaraan hybrid ini adalah untuk golongan menengah keatas, namun popularitasnya tetap sangat tinggi. Adanya mesin hybrid ini adalah cara terakhir untuk para produsen otomotif untuk mempertahankan mesin pembakaran internal sebelum digantikan oleh kendaraan listrik.
     Mesin hybrid pada kendaraan umumnya ditenagai oleh motor listrik dan mesin bahan bakar fosil. Keduanya bekerja sama dengan kontrol elektronik canggih untuk mencapai nilai efisiensi yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan karna motor listrik pada kendaraan dapat mengubah momentum mobil saat mengerem menjadi energi listrik kembali, sehingga tidak ada energi yang terbuang sia sia. Selain itu pada beberapa jenis kendaraan hybrid motor listrik juga dapat membantu mesin utama (mesin bahan bakar fosil) dalam keadaan akselerasi atau hal yang memerlukan torsi tinggi agar beban kerjanya menjadi lebih minim.
    Â
     Kendaraan hybrid memiliki banyak keunggulan daripada kendaraan listrik. Pertama, memerlukan kapasitas baterai yang lebih kecil. Dengan ini harga yang diberikan bisa lebih minim dan biaya perbaikannya bisa lebih murah. Kedua, kegunaannya yang fleksibel. Di Indonesia fasilitas untuk kendaraan listrik masih minim, sehingga pemilik kendaraan listrik mungkin enggan untuk membawa kendaraanya pada jarak yang jauh melampaui kapasitas baterainya. Ketiga, kendaraan listrik masih terus berkembang dan terkesan belum matang, sedangkan mesin hybrid sudah dikembangkan sudah sejak lama yang pastinya lebih matang dan juga tidak kalah efisien.
     Walaupun memiliki banyak keunggulan, namun kelemahan mesin hybrid juga perlu dipertimbangkan. Yaitu harganya sedikit lebih mahal daripada mesin bensin konvensional, lalu sistemnya yang rumit membuat perawatannya cukup sulit.
     lantas mengapa mesin hybrid menjadi pilihan terbaik untuk peralihan ke mesin listrik? Simpelnya adalah mesin bahan bakar fosil memiliki fleksibilitas dalam isi ulang bahan bakarnya. Fasilitas stasiun pengisian bahan bakar sudah ada dimana mana, lalu untuk mengisi bahan bakar hanya memerlukan beberapa menit saja, tak seperti kendaraan listrik murni yang perlu dicas Berjam-jam sampai penuh, dan itupun di Indonesia stasiun pengecasannya masih minim. Dengan adanya mesin hybrid, kekurangan mesin listrik yang perlu di cas lama, dan fasilitas pengisiannya yang belum lengkap dapat diatasi. Karna, kita hanya perlu mengisi bahan bakarnya saja.
     untuk saat ini, menurut saya kendaraan dengan mesin hybrid sangat cocok untuk digunakan sebagai pilihan terbaik dalam perubahan menuju sistem elektrifasi. Kendaraan dengan mesin hybrid memanglah tidak sepenuhnya pilihan yang terbaik untuk semua orang. Namun, dengan keunggulannya membuat sistem hybrid sangatlah populer saat ini. Mungkin ketika teknologi terus berkembang beberapa tahun ke depan, mesin hybrid tak lagi relevan dan kendaran listrik mulai mainstream.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI