Coba kita bayangkan sejenak sebuah peta. Bukan peta negara, melainkan "peta permusuhan" di dunia hiburan Indonesia. Di peta itu, akan ada banyak garis merah tebal yang saling bersilangan, menandakan konflik, sindiran, dan laporan polisi. Jika peta itu ada, nama Nikita Mirzani mungkin akan menjadi salah satu pusat koordinatnya, sebuah "ibu kota" drama yang selalu ramai. Selama bertahun-tahun, kita terbiasa melihat siapa saja yang berada di seberang barikade melawannya.
Tapi, bagaimana jika tiba-tiba, orang-orang dari seberang barikade itu justru menyeberang dan berdiri di sisinya? Bukan untuk menyerang, tapi untuk membela.
Inilah fenomena luar biasa yang sedang terjadi. Di tengah kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang (TPPU) yang mengancamnya dengan hukuman serius, Nikita Mirzani justru mendapatkan dukungan dari sumber-sumber yang paling tidak terduga, para musuhnya. Ini bukan lagi sekadar berita hukum; ini adalah sebuah drama kemanusiaan tentang bagaimana badai terbesar bisa meruntuhkan tembok dendam yang paling kokoh sekalipun.
Terjerat kasus pemerasan, Nikita Mirzani justru dapat dukungan tak terduga dari para musuh bebuyutannya yang kini berbalik badan membelanya. - Tiyarman Gulo
Ancaman di Balik Jeruji Besi
Sebelum kita menyelami kisah para "mantan musuh", mari kita pahami dulu betapa gentingnya situasi yang dihadapi Nikita. Ini bukan sekadar perseteruan media sosial biasa. Nikita Mirzani, bersama asistennya, kini duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Laporannya datang dari Reza Gladys. Tuduhannya pun bukan main-main. Jaksa menyebut Nikita telah melakukan pengancaman dan pemerasan, bahkan diduga meminta uang sebesar Rp 5 miliar sebagai "uang tutup mulut". Lebih jauh lagi, ia dijerat dengan pasal-pasal berlapis, mulai dari UU ITE, KUHP tentang pemerasan, hingga UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang terkenal berat.
Singkatnya, Nikita Mirzani sedang menghadapi salah satu pertarungan hukum terberat dalam hidupnya. Di saat seperti inilah, dukungan biasanya datang dari keluarga dan sahabat terdekat. Namun, yang terjadi justru sebuah plot twist yang layak diangkat ke layar lebar.
Barisan Para Mantan yang Kini Membela
Dulu saling lapor, sekarang saling dukung. Dulu saling sindir, sekarang saling menguatkan. Inilah tiga sosok yang kemunculannya sebagai pendukung Nikita Mirzani membuat publik mengernyitkan dahi, sekaligus terharu.
1. Tessa Mariska, Dari Saling Sindir Menjadi Simpati
Bagi pengikut setia gosip hiburan, perseteruan antara Nikita Mirzani dan penyanyi dangdut Tessa Mariska adalah salah satu "serial" terpanas di tahun 2019. Media sosial menjadi arena pertarungan mereka selama bertahun-tahun. Namun, roda takdir berputar. Hubungan yang dulu beku itu mulai mencair. Tanda-tanda perdamaian mulai terlihat saat Tessa justru memberikan dukungan kepada Nikita dalam perseteruannya dengan putrinya, Lolly. Dan kini, di tengah kasus hukum yang menjerat Nikita, Tessa kembali menunjukkan simpatinya. Dendam bertahun-tahun itu tampaknya telah luntur oleh waktu dan empati.
2. Razman Nasution, Ketika Pengacara Lawan Menjadi Kawan
Ini mungkin salah satu pemandangan paling sureal. Razman Nasution, seorang pengacara yang belum lama ini berseteru hebat dengan Nikita terkait kasus Vadel Badjideh, kini muncul memberikan pembelaan. Jika permusuhan biasa diibaratkan api, konflik antara Nikita dan Razman adalah kebakaran hutan. Namun, dalam kasus melawan Reza Gladys ini, Razman memilih untuk memadamkan apinya sendiri dan memberikan dukungan moral. Sebuah bukti bahwa dalam dunia hukum dan drama, tidak ada musuh yang abadi.
3. Indra Tarigan, Kisah Paling Mengharukan dari Balik Dendam
Jika ada cerita yang paling menohok dari semua ini, itu adalah kisah Indra Tarigan. Hubungan mereka bukan sekadar tidak baik; Indra adalah orang yang pernah merasakan dinginnya lantai penjara selama 6 bulan akibat konfliknya dengan Nikita pada 2019. Secara logika, dialah orang yang seharusnya paling bersukacita melihat Nikita dalam kesulitan.
Tapi yang terjadi adalah kebalikannya. Indra justru datang memberikan dukungan dengan alasan yang sangat menyentuh hati.