Lihat ke Halaman Asli

Menggali Potensi Ekonomi Kreatif: Destinasi Wisata Candi Borobudur, Magelang

Diperbarui: 28 April 2025   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu ekonomi kreatif, yaitu festival budaya di Candi Borobudur (Sumber: detik.com)

Metode dan strategi yang efektif untuk memanfaatkan inovasi dan kreativitas, serta menghasilkan nilai tambahan disebut sebagai good practices dalam ekonomi kreatif. Praktik seperti ini mencakup pengembangan produk, pemasaran, dan kerja sama yang berkelanjutan. Semua ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan daya saing. Good practices dalam ekonomi kreatif memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sektor ekonomi kreatif, seperti sektor pariwisata, seni, dan desain yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Salah satu contoh good practices dalam ekonomi kreatif, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata religi yang terbesar di Indonesia. Candi ini adalah salah satu peninggalan bersejarah yang paling penting di Indonesia dan merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur terkenal karena arsitektur dan ukiran batu yang indah, serta sebagai tempat ibadah dan ziarah agama Buddha. Candi ini memiliki bentuk piramida yang besar dengan tiga tingkat utama yang dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha dan kisah-kisahnya. Di puncak candi terdapat stupa besar yang menggambarkan Nirwana. Selain itu, terdapat relief Borobudur yang tidak hanya merupakan karya seni yang dibuat oleh para pemahat. Hal tersebut juga merupakan potret kehidupan orang Jawa di masa lalu. Satu potret kehidupan yang terpahat dalam relief ini adalah budaya pertunjukan tari. Tarian dilakukan oleh seorang gadis dalam tarian perang, hingga informasi tentang jenis pertunjukan tari yang dipahat relief yang ada di Borobudur.

Candi Borobudur bukan hanya sekadar monumen megah yang memancarkan kejayaan masa lalu, tetapi juga merupakan potensi ekonomi masa kini dan masa depan. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dan menjadi magnet wisatawan domestik maupun mancanegara. Setiap tahun, ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara berbondong-bondong datang kesana untuk melihat bangunan candi yang megah atau mengikuti ibadah.

Di balik pesonanya sebagai destinasi wisata religi, Candi Borobudur tersimpan pula kekayaan potensi ekonomi kreatif yang dapat mendongkrak perekonomian lokal dan nasional. Di Indonesia, sektor pariwisata telah diakui sebagai salah satu komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kerajinan Tangan dan Seni Tradisional

Masyarakat yang tinggal di sekitar Candi Borobudur memiliki kerajinan tangan yang kaya akan nilai budaya. Beberapa jenis kerajinan tangan yang cocok untuk dikembangkan, antara lain:

1.  Anyaman bambu: Masyarakat lokal sekitar Candi Borobudur memiliki keterampilan dalam mengenyam bambu berbagai produk, seperti keranjang, tikar, dan perabot rumah tangga lainnya, serta mereka juga bisa mencoba membuat anyaman sederhana sebagai kenang-kenangan.
2.  Belajar Membatik: pengunjung bisa mengikuti workshop membatik, mempelajari teknik dasar hingga lanjutan, dan mencoba membuat batik sendiri. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk memahami seni batik yang merupakan warisan budaya Indonesia.
3.  Pernak-pernik khas Candi Borobudur, seperti gantungan kunci dan gelang.

Pengembangan kerajinan tangan ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, tetapi juga melestarikan budaya sekitar Candi Borobudur. Para wisatawan dapat membeli souvenir langsung dari para perajin, sehingga tidak hanya mendapatkan produk yang unik, tetapi juga turut serta dalam mendukung perekonomian lokal. Karya-karya ini bisa dibeli dan dijadikan oleh-oleh yang unik dan menarik dibandingkan wisata di tempat lain.

Salah satu bagian menarik di Candi Borobudur, yaitu terdapat kampung seni Borobudur, di mana area museum yang menyimpan berbagai koleksi seni, mulai dari lukisan, patung, hingga benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan budaya Jawa. Museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk melihat karya seni, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi, di mana pengunjung bisa mempelajari sejarah serta filosofi di balik setiap karya yang dipamerkan.

Kuliner Lokal

Kuliner adalah bagian integral dari pengalaman wisata. Makanan yang disajikan dari masyarakat di desa-desa sekitar Candi Borobudur, salah satunya di Desa Candirejo menggunakan bahan-bahan lokal yang segar dan diolah secara tradisional, menghasilkan cita rasa yang autentik dan lezat. Beberapa makanan khas yang bisa dicoba antara lain jadah tempe, getuk, dan nasi liwet, serta berbagai varian makanan berbahan dasar ketela, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, wisatawan juga dapat belajar memasak makanan tradisional ini bersama masyarakat setempat, sehingga menambah pengalaman wisata yang lebih mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline