Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kepergian Sri Mulyani dan Haluan Berganti Menjadi Soemitronomics?

11 September 2025   08:42 Diperbarui: 11 September 2025   08:51 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Ada momen dalam sejarah ketika suara tak lagi datang dari pidato, tapi dari keheningan. 

Sri Mulyani tidak menangis, tidak marah, tidak membantah. Ia pamit dengan tenang. 

Dan, dalam senyap itu, publik mulai bertanya: apa yang sebenarnya sedang bergeser?

Ketika Sri Mulyani pamit dari kursi Menteri Keuangan, publik tahu ini bukan sekadar pergantian teknokrat. Ini adalah pergeseran haluan. 

Bu Ani tidak pergi karena gagal, melainkan karena terlalu teguh menjaga disiplin fiskal ala IMF dan World Bank. 

Dan, di saat Presiden Prabowo Subianto pulang dari Beijing dan Moskow dengan dada tegap, arah baru pun mulai terbaca: Indonesia tak lagi menjaga gerbang IMF, tapi mulai menata pintu sendiri.

Soemitronomics merupakan istilah yang dihidupkan kembali oleh Purbaya Yudhi Sadewa, bukan sekadar nostalgia atas pemikiran Prof. Soemitro Djojohadikusumo. Ia adalah manifesto fiskal baru: belanja berani untuk rakyat, kemandirian ekonomi, dan keberpihakan pada pembangunan strategis. 

Di tengah krisis pangan, ancaman ekologis, dan ketegangan geopolitik, Indonesia memilih jalan yang lebih berani, lebih Timur, dan lebih berpihak.

Apakah ini awal dari kemandirian fiskal sejati? Ataukah hanya babak baru dari drama lama? Yang jelas, arah telah berganti. Dan publik, seperti biasa, akan menjadi hakim dari keberanian itu.

🧭 Babak Baru: Dari Penjaga Gerbang ke Arsitek Mandiri

Purbaya Yudhi Sadewa kini duduk di kursi Menteri Keuangan. Ia bukan sekadar pengganti. Ia adalah sinyal. Dalam pidato awalnya, ia menyebut bahwa Indonesia akan fokus pada domestic demand, belanja strategis, dan kedaulatan fiskal. 

Purbaya bahkan menyebut “jurus kearifan lokal” ala Soemitro Djojohadikusumo sebagai inspirasi: Soemitronomics.

Soemitronomics: Ketika Indonesia Tak Lagi Menjaga Gerbang IMF, Tapi Menata Pintu Sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun