Lihat ke Halaman Asli

Maharani Aditya Putri

Instrument Engineer

Dulu Walkie-Talkie, Sekarang IoT : Evolusi Komunikasi di Dunia Migas

Diperbarui: 19 Juni 2025   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by images.app

Bayangkan kamu bekerja di kilang minyak seluas lapangan bola, dikelilingi suara mesin, panas matahari, dan tekanan waktu. Koordinasi kerja? Jangan bayangkan pakai HP atau WA. Dulu, alat komunikasi andalan kami adalah walkie-talkie --- perangkat genggam yang suaranya khas: kresek-kresek, delay, dan kadang nyasar ke channel orang lain.

Tapi itu cerita dulu.

Hari ini, komunikasi di sektor migas sudah berevolusi jauh. Dari sekadar "cek suara", sekarang komunikasi sudah terintegrasi ke sistem cerdas. Bahkan, alat-alat di lapangan mulai "bicara" sendiri lewat IoT (Internet of Things).

Walkie-Talkie: Ikon Era Analog

Walkie-talkie ibarat telepon rumah zaman dulu: praktis, tapi terbatas. Kita cuma bisa komunikasi suara dua arah. Seringkali, saat terjadi insiden atau kondisi darurat, respons jadi lambat karena informasi tidak terekam atau tidak terdokumentasi dengan baik.

Saat Jaringan Digital Masuk Lapangan

Masuknya teknologi radio trunking digital, VSAT, dan jaringan fiber optic menjadi game changer. Kita bisa memantau kondisi peralatan dari jauh, mengirim data real-time ke control room, dan bahkan mengendalikan perangkat dari dashboard komputer.

Analoginya seperti ini:
Kalau dulu operator harus "jalan kaki ke rumah tetangga" untuk kasih kabar, sekarang tinggal "chatting di grup keluarga" dan semua langsung tahu. Cepat, terdokumentasi, dan bisa ditindaklanjuti segera.

IoT: Alat yang Bisa 'Ngobrol' Sendiri

Di era IoT, alat seperti sensor tekanan, temperatur, valve, bahkan alarm gas bisa otomatis kirim data ke sistem. Tidak perlu tunggu operator inspeksi manual setiap jam. Kalau ada gejala abnormal, sistem akan kasih tahu duluan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline