Kegiatan ini diikuti oleh para siswa, guru, serta kepala sekolah SD Negeri 1 Sumberejo. Melalui buku yang dikembangkan, mahasiswa PGSD Unnes berupaya menghadirkan cara belajar yang lebih interaktif dan sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini. Buku ini tidak hanya berisi cerita bergambar tentang hewan karnivora, tetapi juga dilengkapi fitur Augmented Reality (AR) yang memungkinkan siswa melihat bentuk tiga dimensi hewan melalui perangkat gawai.
Dengan cara tersebut, anak-anak dapat mengenal berbagai hewan pemakan daging seperti singa, harimau, dan serigala dengan lebih menarik dan menyenangkan. Saat halaman tertentu di-scan menggunakan aplikasi AR, gambar hewan akan muncul secara hidup di layar, disertai gerakan dan suara yang realistis.
Menurut Shandhika Putra Pratama mahasiswa PGSD Unnes yang terlibat, media ini dikembangkan untuk mempermudah guru dan siswa dalam proses pembelajaran tematik yang mengaitkan sains dan literasi digital. "Kami ingin menghadirkan pengalaman belajar yang lebih hidup. Anak-anak bisa belajar sambil bermain dan langsung melihat visualisasi hewan yang dipelajari. Ini membuat mereka lebih antusias dan mudah memahami materi," ujarnya.
Kepala SD Negeri 1 Sambirejo mengapresiasi kegiatan tersebut dan menilai bahwa penggunaan media pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan minat belajar siswa. "Anak-anak sangat antusias. Buku dengan teknologi AR seperti ini jarang ditemui di sekolah dasar, dan hasilnya sangat efektif untuk menarik perhatian mereka," tuturnya.
Selain memperkenalkan media pembelajaran, mahasiswa juga memberikan penjelasan tentang bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara positif dalam dunia pendidikan. Para siswa diajak berdiskusi ringan mengenai jenis-jenis hewan karnivora, kebiasaan makannya, serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Kegiatan Bakti Akademisi ini merupakan bagian dari tugas pengabdian mahasiswa PGSD Unnes untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di perkuliahan ke dalam praktik nyata di sekolah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi calon pendidik yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pendidikan.
Dengan adanya inovasi Buku Edukatif Hewan berbasis AR ini, pembelajaran di sekolah dasar diharapkan semakin menarik, kontekstual, dan relevan dengan dunia digital anak-anak zaman sekarang. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar dapat menghasilkan pembelajaran yang inspiratif serta bermanfaat bagi peserta didik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI