Lihat ke Halaman Asli

Tesalonika Hsg

TERVERIFIKASI

Kompasianer 2024

Saatnya Anak Laki-laki Belajar Nilai Kartini Sejak Kecil

Diperbarui: 20 April 2025   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ibu dan Anak (Sumber: Unsplash)

Hari Kartini selama ini sering dikaitkan dengan perempuan, kebaya, dan emansipasi. Padahal, nilai-nilai perjuangan Kartini bukan hanya untuk perempuan. 

Semangatnya tentang kesetaraan, pendidikan, dan keberanian juga relevan untuk laki-laki, terutama sejak dini. Jika ingin membentuk generasi yang adil dan setara, pendidikan karakter untuk anak laki-laki pun perlu dimulai dari rumah.

Menghormati perempuan bukan sesuatu yang muncul tiba-tiba ketika anak laki-laki dewasa. Sikap ini tumbuh dari pembiasaan, pengasuhan, dan teladan yang ditanamkan sejak kecil. 

Maka, Hari Kartini bisa menjadi momen refleksi: sudahkah Anda mengajarkan anak laki-laki untuk menghormati perempuan, tidak merasa lebih unggul, dan belajar bekerjasama tanpa merasa terancam?

Belajar Setara dari Rumah

Keluarga adalah tempat pertama anak belajar tentang peran dan nilai-nilai sosial. 

Ketika anak laki-laki melihat ayah yang menghargai ibu, atau ibu yang memberi ruang adil antara anak laki-laki dan perempuan, mereka menangkap pesan bahwa semua orang setara. 

Namun, ketika rumah justru menjadi tempat di mana peran perempuan hanya dibatasi pada urusan dapur dan anak, maka anak laki-laki belajar bahwa perempuan memang "seharusnya" begitu.

Mengajarkan anak laki-laki untuk menghormati perempuan tidak harus dimulai dari topik berat. 

Bisa dengan hal-hal sederhana seperti: membiasakan anak membantu pekerjaan rumah, menghargai pendapat saudara perempuannya, atau tidak menertawakan teman perempuan hanya karena berbeda cara bermain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline