Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Mengapa Tiongkok Bergerak Maju Lebih Cepat dibandingkan Indonesia?

Diperbarui: 8 Maret 2025   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia & Tiongkok : Ilustrasi AI

Pada tahun 1960 dan  1970-an, Indonesia dan Tiongkok masih termasuk negara miskin dan karena penduduk Tiongkok jauh lebih banyak dari Indonesia maka penghasilan per kapita Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan Tiongkok.

Baru pada tahun 1980-an ketika Tiongkok mulai terbuka dengan berkuasanya Deng Xiao Ping akhirnya Tiongkok mampu melewati Indonesia dan sejak itu terus berlari meninggalkan Indonesia .
Pada saat yang sama, kita juga melihat bahwa etnis  Tionghoa baik di Indonesia maupun di negara lain di Asia Tenggara pada umumnya memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik dibanding masyarakat umum di Indonesia . 

Lalu apakah hal ini karena orang Tiongkok lebih rajin dibandingkan orang Indonesia ? Atau orang Indonesia lebih malas? Yuk kita ulas !

Tidak bisa disederhanakan seperti itu. Perbedaan etos kerja antara orang Indonesia dan orang Tiongkok dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti budaya, sejarah, sistem pendidikan, kebijakan ekonomi, dan lingkungan sosial. Berikut beberapa aspek yang bisa dibandingkan:

1. Budaya Kerja
*Tiongkok: Budaya kerja di Tiongkok sangat dipengaruhi oleh Konfusianisme, yang menekankan disiplin, kerja keras, dan pengorbanan demi keluarga dan negara. Banyak pekerja di Tiongkok mengikuti sistem 996 (bekerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam, 6 hari seminggu).
*Indonesia: Budaya kerja di Indonesia cenderung lebih santai, tetapi tetap memiliki nilai gotong royong yang kuat. Dalam beberapa sektor, terutama manufaktur dan perkebunan, pekerja Indonesia juga bekerja keras.

2. Sistem Pendidikan dan Persaingan
*Tiongkok: Persaingan dalam pendidikan dan pekerjaan di Tiongkok sangat ketat. Ujian masuk universitas (Gaokao) sangat menentukan masa depan seseorang, sehingga sejak kecil mereka terbiasa bekerja keras.
*Indonesia: Sistem pendidikan di Indonesia masih memiliki banyak tantangan, dan persaingan di dunia kerja belum seketat di Tiongkok. Namun, dalam beberapa bidang seperti bisnis dan startup, banyak orang Indonesia yang sangat inovatif dan giat.

3. Kebijakan Pemerintah
*Tiongkok: Pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi yang mendukung produktivitas tinggi, termasuk pembangunan infrastruktur besar-besaran dan kebijakan yang mendorong ekspor serta industri manufaktur.
*Indonesia: Regulasi dan birokrasi di Indonesia masih menjadi tantangan bagi peningkatan produktivitas. Banyak pekerja yang terhambat oleh ketidakpastian ekonomi dan kurangnya kesempatan kerja berkualitas.

4. Kondisi Sosial dan Ekonomi
*Tiongkok: Tingkat kemiskinan ekstrem berhasil ditekan, sehingga orang lebih fokus untuk bekerja dan meningkatkan taraf hidup.
*Indonesia: Masih banyak orang yang bekerja di sektor informal dengan pendapatan rendah, yang membuat mereka sulit untuk meningkatkan produktivitas.


Tidak bisa dikatakan bahwa orang Indonesia lebih malas dibanding orang Tiongkok. Perbedaan etos kerja lebih banyak dipengaruhi oleh faktor budaya, sistem pendidikan, dan kebijakan ekonomi. Jika lingkungan dan kesempatan kerja lebih baik, orang Indonesia juga bisa bekerja sekeras atau bahkan lebih baik dari orang Tiongkok.

Sementara itu komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang sangat timpang antara kedua negeri ini juga mengakibatkan yang satu berkembang jauh lebih cepat.
Bagaimana menurut Anda?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline