Lihat ke Halaman Asli

Tati AjengSaidah

TERVERIFIKASI

Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Memasak Sendiri Selama Bulan Ramadan untuk Mengurangi Sampah di Rumah

Diperbarui: 14 Maret 2025   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Memasak Sendiri (sumber gambar: id. pngtree.com)

Sebelum bulan Ramadan, pada hari kerja saya biasa membeli sayur dan lauk matang di warung yang dekat dengan sekolah. Di warung tersebut tersedia berbagai masakan ala rumahan seperti sayur asem, tumis kangkung, karedok, sayur bayam, sop ayam, capcay, sayur lodeh, tumis rebung serta berbagai olahan ayam dan ikan.

Saya membeli masakan di warung ini sekalian lewat saat pulang, karena saya terbiasa jalan dari sekolah sampai pertigaan Cibadak baru naik angkot ke rumah. Resiko membeli makanan di luar yaitu menambah sampah plastik, karena setiap item yang dibeli pasti dimasukan ke plastik bening kemudian dimasukan lagi ke dalam kantong keresek kecil.

Selain membeli masakan, terkadang ananda memesan dimsum, siomay ataupun batagor. Sepanjang jalan menuju ke pertigaan banyak yang menjual aneka jajajan, sehingga banyak pilihan. Tentu saja hal ini akan menambah sampah karena untuk pembungkusnya menggunakan styrofoam atau mika plastik.  

Selama bulan Ramadan saya ingin melakukan langkah sederhana yaitu mengurangi produksi sampah di rumah, terutama sampah plastik dan makanan yaitu dengan cara memasak makanan sendiri Ada beberapa alasan mengapa memasak sendiri lebih ramah terhadap lingkungan yaitu:

Pertama mengurangi sampah kemasan. Dengan memasak sendiri, bisa menghindari penggunaan kemasan plastik dan styrofoam yaitu dengan menyimpan makanan di wadah yang bisa digunakan kembali.

Kedua mengontrol porsi makanan agar tidak terbuang. Saya memiliki keluarga kecil dengan satu anak, sehingga apabila memasak porsinya secukupnya saja untuk bertiga sehingga tidak ada yang tersisa dan menjadi sampah. Kecuali bila ingin berbagi dengan tetangga, maka saya akan memasak lebih banyak daripada biasanya.

Ketiga memanfaatkan bahan makanan secara optimal. Saat memasak di rumah, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan bahan makanan. Misalnya, potongan sisa sayuran bisa dimanfaatkan menjadi bahan untuk membuat kompos.

Untuk sayuran yang akan dimasak, saya suka membeli di warung yang terdekat karena pedagangnya belanja ke pasarnya setiap hari sehingga sayurannya masih segar. Saya akan menolak bila diberi kantung kresek, lebih baik sayurannya saya tenteng karena jarak dari warung ke rumah hanya beberapa meter saja.

Keempat lebih sehat dan ekonomis. Memasak sendiri lebih sehat karena bisa memilih bahan berkualitas dan menghindari bahan tambahan yang tidak diperlukan. Selain itu, memasak sendiri juga lebih hemat dibandingkan membeli makanan dari luar setiap hari.

Untuk Ramadan tahun ini kami sedang mengurangi makanan yang manis-manis dan mengandung es, sehingga saya belum pernah membuat ataupun membeli es buah, es jeruk ataupun jus. Hal ini juga efektif mengurangi jumlah sampah. Kami lebih memilih makan buah-buahan secara langsung, setiap hari selalu tersedia buah antara lain pisang, buah jeruk atau pepaya secara bergantian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline