Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience mengungkap fakta mengejutkan: penurunan fungsi otak manusia ternyata dimulai lebih awal dari yang selama ini diperkirakan, yaitu sejak usia 30-an. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang proses penuaan otak serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperlambatnya.
Para peneliti menemukan bahwa sejak memasuki usia 30-an, kecepatan pemrosesan informasi dan daya ingat jangka pendek mulai menurun. Meskipun pada tahap awal dampaknya mungkin belum terasa signifikan, perubahan ini merupakan indikator awal dari proses penuaan otak. Gejala yang lebih nyata, seperti kesulitan dalam multitasking dan belajar hal baru, umumnya mulai muncul di usia 50 hingga 60 tahun.
Studi ini juga mengungkap bahwa proses neurodegenerasi yang mencakup penyusutan volume otak, berkurangnya aliran darah ke otak, serta penurunan koneksi antar neuron menjadi faktor utama dalam penurunan kognitif. Meskipun penuaan otak adalah hal alami, berbagai faktor eksternal dapat mempercepat proses ini.
Penelitian menunjukkan bahwa bagian otak yang paling cepat menyusut adalah lobus frontal, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Hipokampus, yang berfungsi dalam pembentukan memori, juga mulai mengalami penurunan volume. Akibatnya, berbagai fungsi kognitif seperti daya ingat, kecepatan berpikir, fokus, dan pengambilan keputusan ikut terdampak.
Namun, ada kabar baik: meskipun beberapa fungsi otak mengalami penurunan, kemampuan verbal dan penalaran abstrak masih dapat berkembang di usia 30-an. Selain itu, kemampuan mengenali wajah mencapai puncaknya di awal usia 30-an sebelum akhirnya menurun secara perlahan. Hal ini membuktikan bahwa otak tetap memiliki plastisitas dan kemampuan untuk beradaptasi meskipun mengalami penuaan.
Faktor-Faktor yang Mempercepat Penurunan Otak
Beberapa kebiasaan buruk yang dapat mempercepat proses penuaan otak antara lain:
Kurang tidur
Stres kronis
Pola makan yang tidak sehat