Lihat ke Halaman Asli

Moringa dan Cerita Superfood

Diperbarui: 10 Mei 2023   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tanaman kelor (Moringa oleifera)(SHUTTERSTOCK/Nublee bin Shamsu Bahar)

Moringa atau kelor merupakan jenis tanaman yang sangat familiar di masyarakat Indonesia karena inilah bahan sayur bening murah meriah dan kaya nutrisi. 

Pada zaman dahulu, perempuan yang baru melahirkan harus mengkonsumsi sayur daun kelor setiap hari supaya menghasilkan banyak Air Susu Ibu untuk bayinya. 

Selain meningkatkan nutrisi, pohon kelor dipercaya menjadi tolak bala atau penghalau jin jika di tanam di pekarangan. Di daerah pelosok yang masih kental dengan kepercayaan terhadap leluhur, segelintir orang percaya bahwa daun kelor yang dipukulkan ke badan seseorang dapat meluruhkan ilmu kebal. 

Guest lecturer Moringa Very Special Taxon yang diadakan secara hybrid (luring dan daring via zoom) oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada hari Senin 8 Mei 2023 menghadirkan Prof. Dr. P. J. A. Kessler (Universitas Leiden, Belanda), Prof. Dr. Ir. Kuswanto, MP (Universitas Brawijaya) dan Sidi Rana Menggala, Ph. D (Universitas Ghent, Belgia). Ketiga pembicara ini menyajikan sisi unik kelor, cara konservasi dan potensinya sebagai superfood.

Syarat Tumbuh Kelor

Moringa oleifera yang dikenal dengan nama kelor merupakan tanaman 'udik' karena banyak tumbuh di pedesaan. Kelor merupakan sumber herbal berkhasiat berasal dari famili Moringaceae. 

Pohon kelor berlatar indahnya langit musim kemarau (Sri NurAminah, 01/11/2020)

Berdasarkan sejarahnya, pada tahun 1753, Carolus Linnaeus menempatkan Moringaceae pada kelompok tumbuhan legum Caesalpiniaceae. Beberapa peneliti lainnya malah mengelompokkan Moringaceae ke dalam ordo Violales famili Bignoniaceae. 

Hasil uji molekuler modern terhadap Moringaceae sukses memasukkan kelor ke dalam kelompok Brassicales. Moringaceae berasal dari ordo Brassicales yang mengandung senyawa glukosinolase dan metabolit sekunder lainnya yang berasa tidak enak untuk menghalau pemakan tumbuhan (herbivora).

Berdasarkan hasil penelitian Prof. Kessler, terdapat 13 spesies atau jenis Moringa yaitu Moringa stenopetala, M. drouhardii, M. ovalifolia, M. hildebrandtii, M. oleifera, M. peregrina, M. concanensis, M. arborea, M. borziana, M. longituba, M. pygmaea, M. rivae dan M. ruspoliana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline