Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyambut Akhir Pekan dengan Optimisme; Rupiah dan IHSG Menguat di Tengah Bayang-Bayang Global

4 Oktober 2025   08:02 Diperbarui: 4 Oktober 2025   08:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rupiah IHSG di Weekend yang Menjanjikan,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Di tengah riuh rendah ketidakpastian global, Indonesia menutup pekan ini dengan nada optimis. 

Seakan menari di antara badai, dua indikator utama pasar keuangan, rupiah dan IHSG, menunjukkan penguatan yang tak hanya menggembirakan, tetapi juga mengandung pesan strategis: bahwa ketahanan bukanlah sekadar bertahan, melainkan kemampuan membaca peluang di tengah tekanan.

Rupiah: Menguat di Tengah Bayang-Bayang Pemangkasan FFR

Hari Jumat, 3 Oktober 2025, rupiah ditutup menguat 35 poin ke level Rp16.563 per dolar AS. Penguatan ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter Amerika Serikat. 

Ketika bayang-bayang government shutdown dan perlambatan ekonomi AS mulai terasa, pasar mulai berspekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya (Federal Funds Rate/FFR).

Menurut proyeksi S&P Global, pemangkasan sebesar 25 basis poin diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun, dengan tambahan 50 bps di tahun 2026. 

Ekspektasi ini mendorong investor global untuk mencari aset yang lebih stabil dan berimbal hasil menarik, dan Indonesia, dengan kebijakan pro-growth dan stabilitas fiskal yang relatif terjaga, menjadi salah satu tujuan.

Namun, penguatan rupiah bukan semata hasil dari dinamika eksternal. Sentimen domestik juga berperan besar. 

Komitmen pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi, serta sinyal positif dari sektor riil, memberi kepercayaan tambahan bagi pelaku pasar.

IHSG: Menguat Seiring Bursa Asia, Sektor Teknologi Memimpin

Di lantai bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menutup pekan dengan penguatan signifikan. IHSG naik 47,22 poin atau 0,59% ke level 8.118,30. 

Penguatan ini terjadi seiring dengan tren positif di bursa kawasan Asia, seperti Nikkei Jepang dan Shanghai China, yang turut mengangkat sentimen regional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun