Lihat ke Halaman Asli

Ari Sony

TERVERIFIKASI

Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

3 Alasan Piala Dunia 2022 akan Kehilangan Pamornya

Diperbarui: 4 November 2022   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Piala Dunia 2022 Qatar (FIFA.com/KOMPAS.com)

Tak terasa gong pembuka Piala Dunia 2022 Qatar akan segera dibunyikan, tepatnya pada hari Minggu, 20 November 2022. Laga pembuka antara tim tuan rumah Qatar melawan Ekuador menjadi awal dimulainya pesta olahraga terbesar di dunia, yaitu Piala Dunia 2022.

Tak dapat dipungkiri bahwa event empat tahunan ini, selalu menarik perhatian pecinta sepakbola di penjuru dunia. Bahkan, efek dari daya magisnya sepakbola mampu menghipnotis banyak orang, yang awalnya tidak suka sepakbola mendadak menyukai sepakbola.

Berbagai macam cara dan persiapan khusus dilakukan oleh para suporter maupun pecinta sepakbola. Mulai dari membeli kostum negara jagoannya hingga rela begadang demi mendukung  tim favoritnya, hingga melihat langsung ke stadion.

Perasaan baru kemarin kiper sekaligus kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris mengangkat trofi Piala Dunia 2018 di Rusia. Tim Prancis berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2018, setelah di partai puncak mengalahkan tim penuh kejutan, Kroasia, dengan skor 4-2.

N'Golo Kante, Antoine Griezmann, Paul Pogba dan Kylian Mbappe menjadi bintang kemenangan tim Prancis di partai puncak. Sementara itu, determinasi dari Mario Mandzukic, Ivan Perisic, Luka Modric dan Ivan Rakitic, masih belum mampu membawa Kroasia menjadi Juara Piala Dunia untuk pertama kalinya.

19 hari jelang laga pembuka Piala Dunia 2022 Qatar, gegap gempita atau gebyar Piala Dunia 2022 belum sepenuhnya dirasakan oleh penikmat sepakbola. Sebagai pecinta sekaligus pemerhati sepakbola, Bung Arson belum merasakan euforia Piala Dunia 2022, padahal event ini sudah di depan mata.

Mungkin pandangan atau statement dari penulis, bisa menimbulkan pro dan kontra tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Sebagai penulis tentu sangat wajar merasa khawatir, bahwa Piala Dunia 2022 Qatar akan kehilangan daya magis atau pamornya.

Berikut 3 alasan dari penulis bahwa Piala Dunia 2022 Qatar akan kehilangan daya magis atau pamornya:

1. Piala Dunia 2022 digelar di tengah Kontroversi

Sejak Qatar ditunjuk sebagai pemenang tuan rumah Piala Dunia 2022, banyak memunculkan dugaan tak sedap yang mengarah ke Negara Timur Tengah tersebut. Pada bursa pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan pada tahun 2010, Qatar berhasil mengalahkan beberapa kandidat kuat lainnya, seperti: Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan dan Jepang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline