Lihat ke Halaman Asli

Nurman Samehuni Gea

Sebagai Mahasiswa di universitas Nias dan penulis blog

apa itu Konsolidasi?

Diperbarui: 18 Juni 2025   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Konsolidasi Mahasiswa (sumber: penulis)

Di tengah riuhnya dinamika organisasi mahasiswa, satu kata yang selalu menjadi jantung dari setiap gerakan adalah: konsolidasi. Kata ini bukan sekadar rutinitas rapat, apalagi sekadar seruan basa-basi. Bagi kami yang berproses di lorong-lorong organisasi, konsolidasi adalah ruang sakral di mana gagasan dirajut, kekuatan disatukan, dan arah gerakan ditegaskan.

Konsolidasi Bukan Sekadar Kumpul

Konsolidasi, dalam pandangan saya sebagai mahasiswa yang sedang tumbuh dalam lingkungan organisasi, adalah proses menyatukan kekuatan dengan kesadaran. Ia adalah ruang temu antara mereka yang memiliki kehendak perubahan, tapi sadar bahwa perubahan tidak lahir dari heroisme individu. Ia lahir dari kolektivitas yang terkonsolidasi---rapat, terarah, dan berakar.

Kita tidak sedang berbicara soal teknis pertemuan. Konsolidasi lebih dalam dari itu. Ia adalah proses menyambung nalar, menyamakan visi, dan menyusun gerak dalam kesatuan ide dan strategi. Bukan berarti kita harus selalu sepakat, tetapi kita harus mampu meletakkan perbedaan dalam ruang yang produktif. Karena konsolidasi sejatinya adalah kerja menyusun perbedaan menjadi kekuatan.

Kenapa Konsolidasi Penting?

Banyak organisasi runtuh bukan karena lawan terlalu kuat, tapi karena dalamnya retak tak disadari. Konsolidasi hadir sebagai langkah reflektif dan korektif---sebagai ruang untuk saling membaca, mendengar, dan menyatukan orientasi gerakan. Ia adalah proses politis dan ideologis sekaligus emosional.

Dalam setiap konsolidasi, kita belajar bahwa satu langkah mundur pun bisa menjadi strategi, bahwa tidak semua keputusan harus dipaksakan di forum formal, dan bahwa keutuhan organisasi tidak bisa dibangun hanya dengan program kerja---melainkan dengan hati yang terkoneksi.

Konsolidasi adalah Nafas Gerakan

Bagi saya, konsolidasi adalah nafas gerakan. Kita tidak akan pernah bisa mengorganisir masyarakat jika barisan kita sendiri compang-camping. Kita tidak bisa bicara tentang perubahan besar kalau di internal kita masih saling mencurigai.

Konsolidasi juga menjadi ruang regenerasi. Di sanalah kader-kader muda belajar berbicara, mengkritik dengan cinta, dan mengorganisasi bukan hanya dengan otak, tetapi dengan nurani. Karena organisasi bukan sekadar struktur, tapi juga ekosistem gagasan dan rasa saling percaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline