Lihat ke Halaman Asli

Silvia Nur Hakim

Mahasiswi Institut Teknologi Garut

KKN ITG Dampingi Pabrik Tahu Laksana Putra Kembangkan Branding dan Sertifikasi Halal

Diperbarui: 10 Agustus 2025   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN ITG bersama tim sertifikasi halal dan pemilik Pabrik Tahu Laksana Putra (Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim KKN ITG)

Garut, 5 Agustus 2025—Di Desa Pakuwon, Kecamatan Cisurupan, sekelompok mahasiswa KKN Tematik Institut Teknologi Garut (ITG) melaksanakan program kerja bertajuk "Mengoptimalkan Branding Produk Lokal & Digital Marketing UMKM: Edukasi dan Penguatan Branding Produk Halal". Sasaran utama program ini adalah Pabrik Tahu Laksana Putra, sebuah usaha rumahan yang dikelola oleh Pak Agusron.

Pendampingan diawali dengan kunjungan langsung ke pabrik untuk melihat alur produksi, mulai dari pengolahan kedelai hingga proses pengemasan. Dari hasil pengamatan ini, mahasiswa mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kondisi usaha, kualitas produk, dan peluang pengembangan dari sisi pemasaran maupun legalitas.

Logo UMKM Tahu Laksana Putra (Sumber: KKN ITG Kelompok 6)

Pada aspek branding, mahasiswa membantu merancang logo pertama untuk Pabrik Tahu Laksana Putra. Sebelumnya, usaha ini belum memiliki identitas visual resmi, sehingga produk dijual tanpa elemen pembeda yang jelas. Logo baru tersebut dirancang dengan konsep sederhana namun mudah dikenali, diharapkan menjadi simbol yang merepresentasikan kualitas dan karakter produk. Selain itu, mahasiswa juga membuat Linktree sebagai pusat informasi online yang memudahkan calon pembeli atau mitra untuk mengakses berbagai kanal komunikasi dan penjualan dalam satu tautan.

Mahasiswa KKN ITG bersama tim sertifikasi halal dan pemilik Pabrik Tahu Laksana Putra (Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim KKN ITG)

Tahap selanjutnya difokuskan pada penguatan legalitas usaha. Bersama tim sertifikasi halal, mahasiswa mendampingi proses pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta memulai proses pengajuan sertifikasi halal. Sertifikasi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan nilai jual, memperluas pasar, dan memberikan jaminan mutu bagi konsumen.

"Dengan adanya identitas usaha yang lebih jelas dan sertifikat halal, kami berharap produk tahu ini bisa menjangkau lebih banyak pelanggan," ujar Pak Agusron.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendampingan UMKM tidak hanya tentang memberikan teori, tetapi juga melakukan langkah konkret yang membantu pelaku usaha bertahan dan berkembang di tengah persaingan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline