Mohon tunggu...
Shazia Siddiqqa
Shazia Siddiqqa Mohon Tunggu... Mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Semarang

Mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Semarang semester 5 dengan ketertarikan pada isu kesehatan mental, pengembangan diri, dan dinamika organisasi. Berpengalaman sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Psikologi di Departemen PSDM serta aktif di BEM KM UNNES Kementerian Kesehatan Mental. Terbiasa bekerja dalam tim, mengelola program pengembangan sumber daya mahasiswa, dan mengadvokasi pentingnya well-being di lingkungan kampus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswi Psikologi UNNES Latih Siswa SD Kemala Bhayangkari 04 Mengelola Emosi Negatif Melalui Program "Kenali, Kendalikan, Berteman"

17 Oktober 2025   01:32 Diperbarui: 17 Oktober 2025   01:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa antusias menjawab pertanyaan (Sumber: Shazia)

Pernah nggak sih lihat anak SD ngambek cuma gara-gara rebutan kursi atau diejek teman? Nah di balik drama kecil itu, ternyata ada pelajaran besar tentang cara mengenali dan mengendalikan emosi! Hal inilah yang coba dibuktikan oleh tiga mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Semarang Amelia Adilla, Vevanda Mussarofah, dan Shazia Siddiqqa lewat program intervensi seru bertajuk "Kenali, Kendalikan, Berteman!" di SD Kemala Bhayangkari 04 Semarang. Dengan pendekatan interaktif penuh permainan, anak-anak diajak memahami bahwa marah, sedih, atau kesal itu wajar asal tahu cara mengelolanya dengan bijak dan tetap berteman dengan hati yang tenang. 

Program ini dirancang untuk membantu siswa sekolah dasar mengenali dan mengendalikan emosi negatif seperti marah, kecewa, dan kesal dengan cara yang lebih positif. Berdasarkan hasil observasi awal, sebagian siswa masih menunjukkan kesulitan dalam mengontrol emosi dan sering menampilkan perilaku impulsif. Melalui kegiatan yang bersifat interaktif dan menyenangkan, tim berupaya menumbuhkan kesadaran emosional sekaligus keterampilan sosial yang lebih adaptif. Pelaksanaan program berlangsung dalam empat sesi utama:

1. "Kenali Emosimu!" di sesi ini siswa diajak bermain dan berdiskusi untuk mengenali berbagai jenis emosi.

Pengenalan emosi (Sumber: Shazia)
Pengenalan emosi (Sumber: Shazia)

2. "Lampu Lalu Lintas Emosi" di sesi ini siswa mempelajari teknik Traffic Light Emotions (berhenti, pikirkan, lalu respon dengan tenang) dan latihan pernapasan sederhana.

Traffic Light Emotions (Sumber: Shazia)
Traffic Light Emotions (Sumber: Shazia)

3. "Kerja Sama dan Kendali Diri" melalui permainan Puzzle Kolaboratif, siswa belajar menahan emosi dan bekerja sama dalam kelompok.

Puzzle Kolaboratif (Sumber: Shazia)
Puzzle Kolaboratif (Sumber: Shazia)

4. "Emosiku Hari Ini" sesi refleksi di mana siswa menuliskan perasaan mereka di sticky notes berwarna dan membagikannya secara terbuka.

Menulis emosi hari ini (Sumber: Shazia)
Menulis emosi hari ini (Sumber: Shazia)
Selama pelaksanaan, suasana kelas berlangsung aktif dan penuh energi. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi serta partisipasi yang baik di setiap sesi. Beberapa siswa yang awalnya pasif mulai berani mengekspresikan perasaannya di depan teman-teman, menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan sosial. Salah satu momen yang paling bermakna adalah ketika siswa mulai mampu memahami perasaan teman dan menunjukkan empati melalui dukungan sederhana, seperti menenangkan atau memberi semangat.

Hasil akhir menunjukkan perubahan positif pada perilaku siswa. Mereka menjadi lebih tenang, mampu berpikir sebelum bereaksi, dan mulai menerapkan strategi pengendalian diri dalam interaksi sehari-hari. Dari hasil evaluasi, media pembelajaran seperti kartu ekspresi wajah, poster "Lampu Lalu Lintas Emosi", dan sticky notes dinilai efektif membantu siswa memahami konsep emosi secara konkret. Namun, kegiatan Puzzle Kolaboratif sempat menghadapi kendala teknis karena media yang digunakan kurang sempurna, sehingga pelaksanaannya memerlukan waktu lebih lama dari rencana awal. Meski demikian, siswa tetap menunjukkan semangat tinggi hingga akhir kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun