Lihat ke Halaman Asli

Silvia Fibrianti

Hamba Allah SWT

Mental Block: Saat Pikiran Menjadi Penghalang Terbesar

Diperbarui: 24 April 2025   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi Mental Block (Sumber: Canva)

Beberapa waktu lalu, saya duduk di depan laptop, membuka dokumen kosong, niat menulis sudah ada sejak pagi. Tapi entah kenapa, satu kata pun tak mengalir. Bukan karena tidak ada ide, justru terlalu banyak yang ingin ditulis, namun semuanya menguap begitu saja. Saya hanya menatap layar, lalu menatap jam, dan akhirnya memutuskan menyeduh kopi kedua.

Apa yang saya alami saat itu ternyata bukan kemalasan, bukan juga kebuntuan biasa. Itu adalah mental block satu kondisi yang sering hadir diam-diam namun efeknya bisa begitu mengganggu, terutama bagi mereka yang mengandalkan pikiran sebagai alat kerja utama: penulis, guru, perancang kebijakan, bahkan orang tua rumah tangga sekalipun.

Mental Block: Musuh Tak Terlihat

Mental block adalah kondisi ketika otak seolah "macet". Kita tahu apa yang harus dilakukan, kita sadar ada tanggung jawab yang menunggu, tetapi pikiran seperti berhenti bekerja, yang tersisa hanya perasaan frustrasi, cemas, dan kadang sedih.

Ini bukan soal kurang pintar atau tidak kreatif. Banyak orang hebat mengalami hal ini. Bahkan para tokoh dunia pernah bercerita tentang masa-masa ketika mereka kehilangan semangat dan arah berpikir.

Apa Penyebabnya?

Setelah saya refleksikan, banyak hal bisa jadi pemicu:

  • Perfeksionisme: Keinginan untuk sempurna justru membuat kita takut memulai.
  • Tekanan sosial dan pekerjaan: Ekspektasi dari luar kadang membuat otak menutup diri.
  • Kelelahan mental: Kita ini bukan robot. Kalau dipaksa terus, ya bisa "hang" juga.
  • Overthinking: Terlalu banyak skenario di kepala, akhirnya tidak ada yang dijalankan.

Cara Saya Mengatasinya

Setiap orang punya cara sendiri, tapi berikut beberapa yang saya pelajari dari pengalaman pribadi dan berbincang dengan teman-teman:

1. Jeda sejenak bukan berarti menyerah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline