Lihat ke Halaman Asli

Local Thinking Global Action - Jogja Hip Hop Foundation

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cicak Nguntal Boyo (cicak makan buaya) adalah judul sebuah lagu yang populer ketika sedang rame2nya kasus cicak vs buaya. Tak lama kemudian Populer pula Jogya Istimewa yang dikumandangkan ketika masyarakat jogya tidak sepakat atas UU tentang keistimewaan jogyakarta. Kedua lagu itu ternyata dinyanyikan oleh kelompok musik hip hop yang sama yaitu Jogya Hip Hop Foundation (JHF).

Siapakah JHF itu? Dari Website Resmi Mereka Hiphopdiningrat, saya mengutip :

JHF’s highlight consists of three crews who consistently rap in Javanese language. Those groups also combine Javanese traditional groove with urban music beat. They are Jahanam, Rotra and Kill the DJ; a bunch of Javanese rude boys standing still in the cross-culture.

JHF sendiri mengusung sebuah keragaman dan pluralisme yang positip dan sangat indonesia. Lihat saja beberapa lirik lagunya diambil dari sastra-sastra jawa yang sifatnya mendidik, menasihati, mengingatkan kepada pendengar  tentang nilai nilai kehidupan sosial dan religi. Bisa kita lihat pada lagu Jogja Istimewa mereka tidak segan-segan memasukkan pesan2 kebangsaan Bung Karno, Sultan HB 9 bahkan petuah Ki Hajar Dewantara yaitu "Ing ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo mangun Karso, Tut Wuri handayani" yang artinya “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”. Dengan hip hop mereka menyampaikan isi hati mereka dan masyarakat jogya bagaimana harusnya menjadi seorang pemimpin yang dicintai rakyatnya. Sastra klasik seperti serat serat Centhini dan Gatoloco dari para begawan sastra indonesia juga dikemas dengan apik oleh mereka menjadi syair lagu dengan genre hip hop yang mereka kuasai. Dengan "rasa jawa" yang kental bukan berarti mereka alergi pada Budaya tradisional diluar Budaya Jawa . Gurindam 12 ciptaan Raja Ali Haji adalah sastra melayu yang terkenal, ditangan mereka gurindam 12 menjadi sebuah lagu yang enak didengar dan easy listening buat kawula muda. Disini jelas terlihat bila mereka menginginkan dan berharap kaum muda kita tidak lupa akan akar budaya nasional indonesia, mengingatkan romantisme masa lalu bahwa indonesia adalah negara demokratis dan religius dimana masyarakatnya dapat hidup berdampingan dengan damai.

JHF juga sangat peka terhadap isu-isu sosial masyarakat indonesia, banyak lirik-lirik lagunya yang mengkritik tentang keadaan indonesia yang semrawut, tentunya dengan bahasa mereka yang lugas dan apa adanya khas hip hopers. Korupsi, kesenjangan sosial, kekerasan terhadap warga negara, ketidakadilan hukum dll di kritik dan di protes dengan gaya mereka. Pada saat gunung merapi di jogya meletus beberapa waktu lalu, mereka menggagas acara konser amal gugur gunung untuk mengumpulkan donasi yang akan digunakan untuk membantu para korban bencana merapi.

.

Grup musik hip hop yang selalu menggunakan kemeja batik ini membuktikan bahwa untuk menjadi global tidak harus melupakan akar budaya nasional dan tradisi lokal. Untuk menjadi global tidak harus mengikuti mentah2 semua tradisi globalisasi. JHF menunjukkan bahwa mereka tidak anti globalisasi, mereka membuktikan bahwa menerima budaya asing yang di kombinasikan dengan budaya lokal bisa menciptakan sebuah identitas Paling Indonesia. Irama global hip hop khas kaum kulit hitam amerika dipadukan dengan musik gamelan, shalawatan, dangdut, bahkan irama jathilan (kuda lumping) dan lirik yang berbahasa jawa yang kaya aliterasi ternyata menciptakan sebuah nuansa baru dialogis unik yang sangat mendunia. Bukti dari kerja keras mereka adalah mereka beberapa kali diundang keluar negeri untuk bernyanyi. Sidney, canberra dan sekarang mereka ada di new york menghadiri undangan Asia Society untuk perform disana.

.

“ik ben een blijf in de allereerste plaats javaav” - Sultan HB 9 -

.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline