Saat Kamu Belajar Percaya Lagi
Ada masa-masa ketika kita membangun tembok tinggi di sekitar hati. Entah karena kecewa, trauma, atau karena kita terlalu lama mengandalkan diri sendiri. Kita berpikir lebih baik sendiri dari pada disakiti. Lebih baik tertutup daripada salah membuka hati. Tapi seiring waktu, kamu mulai belajar satu hal penting: membuka diri---meski pelan-pelan---kepada orang yang layak, bukanlah kelemahan. Itu tanda bahwa kamu sedang tumbuh. Bahwa kamu memberi dirimu izin untuk percaya, lagi.
Membuka Diri Adalah Tindakan Paling Berani
Di dunia yang sering menyuruh kita jadi "kuat" dan "mandiri", membuka diri kadang disalaha rtikan. Banyak yang mengira, orang yang terbuka adalah orang yang lemah. Padahal sebaliknya, dibutuhkan kekuatan besar untuk berkata:
"Aku takut disakiti, tapi aku tetap mau percaya padamu."
Saat kamu membuka diri, kamu tidak hanya menunjukkan siapa dirimu sebenarnya. Kamu juga sedang memberi ruang bagi orang lain untuk mengenalmu lebih dalam, untuk menyentuh sisi paling rapuh yang biasanya kamu sembunyikan.
Dan itu bukan nempel.
Itu bukan drama.
Itu keberanian.
Keberanian untuk berkata, "Aku ingin dicintai, dan aku siap mencintai kembali."
Membuka Diri Butuh Waktu, dan Itu Tidak Apa-Apa
Kamu tidak harus langsung terbuka pada semua orang. Proses ini pelan-pelan. Setiap luka butuh waktu untuk sembuh, dan setiap hati punya kecepatan sendiri untuk bisa percaya lagi.
Yang penting, kamu tidak menutup diri selamanya. Kamu memberi kesempatan. Kamu belajar memilah: siapa yang pantas masuk, siapa yang hanya lewat. Dan ketika kamu menemukan seseorang yang layak---yang sabar, yang tidak memaksa, yang menghargai kamu apa adanya---kamu akan tahu membuka diri pada orang yang tepat adalah keputusan yang paling melegakan.
Dicintai dan Mencintai Bukan Hal yang Menakutkan
Setelah lama hidup dengan mode "survival", rasanya mencintai itu menakutkan. Tapi cinta bukan zona bahaya. Cinta adalah tempat tumbuh, jika kamu menjalaninya dengan orang yang tepat.
Kamu berhak dicintai tanpa dihakimi.
Kamu berhak bicara tanpa takut diabaikan.
Kamu berhak rapuh tanpa takut ditinggal.
Dan kamu juga berhak mencintai orang lain dengan utuh, tanpa perlu menyusutkan dirimu agar bisa diterima.
Bertumbuh dengan Percaya
Jadi, kalau sekarang kamu sedang membuka diri---walau pelan, walau ragu, walau takut---percaya, kamu sedang tumbuh. Kamu sedang mematahkan tembok yang terlalu lama kamu bangun. Dan itu indah. Kamu tidak lemah. Kamu tidak butuh perhatian berlebihan. Kamu hanya ingin merasakan koneksi yang jujur dan utuh.
Dan itu adalah salah satu bentuk cinta paling berani.
Karena mencinta dan dicintai bukan hanya soal perasaan, tapi juga soal kepercayaan---yang perlahan kamu bangun kembali, untuk dirimu dan untuk seseorang yang layak.