Lihat ke Halaman Asli

"Sedulur Papat Limo Pancer Kearifan Lokal"

Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Salwan Nulhakim 

NIM : 43221010157 

Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Matkul : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik 

Nama Kampus : Universitas Mercu Buana (UMB)

Pada setiap masing masing negara di dunia itu memiliki keunikannya yang terdapat dinegaranya.terdapat satu Negara yang lebih unik yaitu Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia begitu unik, saking sangat uniknya kalau ada nominasi untuk negara yang sangat unik, maka Negara Republik Indonesia  pasti masuk sebagai salaat satu nominasinya yang paling terunik, bahkan, mungkin mendapatkan sebagai kejuaraannya. Keunikan Negara Republik Indonesia sendiri berasal Dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal masing masing pada setiap daerah atau kepulauannya. Tidak hanya satu bahkan setiap daerah memiliki banyak kearifan lokalnya masing-masing.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, sama seperti kebanyakan adat, tradisi, dan budaya, kearifan lokal yang terdapat pada setiap di berbagai daerah atau kepulauannya sedikit demi sedikit kehilangan karena mengikuti zaman. Alih-alih mempertahankan kearifan lokal yang ada sudah turun-temurun Dari nenek moyang, banyak anak muda ingin menggantinya dengan pandangan-pandangan Dari luar negeri justru belum tentu apa yang dilakukannya benar atau bahkan hanya Akan merusak kearifan lokal nenek moyang sudah ada dari sejak dulu.Dalam melestarikan kearifan lokal  tidak akan bisa di batasi oleh siapapun dan golongan manapun.

Masyarakat daerah Jawa adalah masyarakat yang sangat kaya akan ritual. Tradisi kerarifan lokal di Negara Republik Indonesia tidak bisa dipisahkan Dari religi. Tradisi Nenek Moyang dan tidak bisa dipisahkan Dari ritual. Dalam religi Jawa, yang masih hidup bahwa banyak kepercayaan  akan mencapai "laku batin" ritus-ritus rohani, dan kegiatan memasrahkan diri kepada Tuhan yang  Maha Esa atas semua kehendaknya. Maka Dari itu, sampai sekarang masih banyak masyarakat Jawa dapat mengisi kehidupannya dengan ritual dan upacara adat. Tata cara upacara di setiap daerah memiliki ritual terdapat berbeda-beda dari masing masing daerah atau kepulauan, maka dalam setiap upacara mempunyai arti yang berbeda dalam setiap acara ritualnya masing masing. Tetapi, tidak semua masyarakat percaya Akan makna dan simbol dari upacara tradisi tersebut. Untuk masyarakat Kedungwungkal melestarikan tradisi merupakan hal yang sangat diperhatikan untuk menghormati leluhur Dan tradisi Sedulur Papat Lima Pancer di Dusun Kedungwungkal Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan memiliki kearifan lokal yang mengandung makna-manna kehidupan.

Dalam Istilah sedulur papat limo pancer ini dipercayai oleh pengikut Kejawen sebagai peninggalan budaya Dari karya Sunan Kalijaga pada abad 15-16. Konon katanya, kepercayaaan ini pertama kali ditemukan pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42. Sedulur papat limo pancer dipercaya sebagai satu kesatuan dalam saling mempengaruhi dalam diri setiap manusia. Salah satu ajaran Kejawen tentang  pemembahas terdapat adanya malaikat pendamping hidup manusia adalah sedelur papat limo pancer. Pancer adalah pandangan kehidupan manusia yaitu dirinya sendiri. Diri kita dikelilingi oleh empat makhluk gaib yang  tidak  dapat dilihat kasat mata (metafisik). Mereka adalah saudara yang sangat setia menemani hidup kita. Diawali dilahirkan di dunia hingga  akan meninggal dunia menuju alam kubur (alam kelanggengan). Sebelum hadirnya agama Islam, Daerah Jawa tidak memahami konsep malaikat. Maka masyarakat daerah menyebutnya malaikat penjaga manusia dengan sedulur papat. Konsep "sedulur papat" ini oleh Daerah Jawa ditamsilkan melalui sebuah pengamatan/niteni. diawali saat janin bertumbuh di perut ibu, janin dilindungi didalam rahim oleh ketuban.

Selanjutnya adalah ari-ari, darah dan pusar. Itulah saudara manusia sejak awal Darah dapat membantu untuk pertumbuhan janin kecil hingga hidup dan selanjutnya "empat saudara" ini kemudian dikubur. Namun Masyarakat daerah kepuluawan Jawa Percaya bahwa "empat saudara" ini tetap menemani diri manusia hingga ke liang kubur. Karena Air Ketuban adalah suatu yang pertama kali keluar saat ibu melahirkan, Daerah Jawa menyebutnya saudara tua. Saudara ini melindungi jasad fisik Dari bahaya. Maka sang pelindung jasad.

Selanjutnya terdapat yang lebih Muda adalah ari-ari, tembuni atau plasenta. Pembungkus janin dalam rahim. Terdapat suatu yang melingkupi tindakan janin dalam rahim seorang ibu kemudian mengantarkan kita ke tujuan. Maka dialah sang Maka Penyampaian. Saudara kita selanjutnya adalah Darah. Darah tersebut menolong janin kecil untuk bertumbuh dan berkembang menjadi bayi lengkap. Darah adalah Bagian penting dalam manuasia dan Iradatnya pada manusia. Darah bisa disebut nyawa bagi janin. Maka, darah disebut dengan Pembantu setia manusia menemukan caste dirinya sebagai hamba Tuhan, cermin Tuhan . Saudara gaib kita terakhir adalah pusar. Menurut pemahaman Kejawen, pusar adalah Nabi. Pusar secara biologis adalah tali yang  terhubungkan perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Pusar mendistribusikan makanan akan dikonsumsi ibu ke bayi. Pusar dengan demikian menggunakan Wahyu "Ibu" Manusia yaitu Gusti ALLAH SWT kepada diri kita. Keempat saudara misterius ini sesungguhnya adalah empat malaikat yang menjaga manusia. Manusia memiliki malaikat yang berada di kanan-kiri, depan-belakang kita. Maka, tidak sholat bila Anda menyapa dan bersahabat akrab dengan mereka. Secara misterius, Tuhan mengasih pengajaran tidak langsung kepada hati kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline