Lihat ke Halaman Asli

salma putri

Mahasiswa

Sosialisasi Alur Produksi Keripik Singkong Sebagai Produk Olahan Potensial Desa

Diperbarui: 23 Agustus 2025   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Warga Dukuh Cepoko (Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Penyampaian Materi Mengenai Alur Produksi Keripik Singkong (Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang -- Dalam rangka pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi mengenai alur produksi keripik singkong kepada masyarakat desa, khususnya warga Dukuh Cepoko, sebagai bagian dari KKN-T Kemendiktisaintek 2025 oleh Salma Putri Fadhilah dari Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan terkait tahapan pembuatan keripik singkong yang gurih dan renyah sebagai alternatif usaha berbasis singkong.

Metode sosialisasi dilakukan dengan menyajikan video edukasi yang memuat secara detail proses produksi mulai dari pemilihan bahan baku singkong berkualitas, pengupasan, pencucian, pemotongan tipis, perendaman, penggorengan, hingga pengemasan yang higienis. Penyampaian melalui video memungkinkan masyarakat untuk memahami materi dengan mudah dan dapat diakses kembali secara mandiri.

Diskusi setelah pemutaran video interaktif memberikan kesempatan masyarakat bertanya seputar teknik pengolahan serta strategi pemasaran produk. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan semakin menyadari pentingnya menjaga standar kebersihan serta kualitas agar produk dapat diterima pasar secara luas.

Keripik singkong singkong yang dihasilkan, selain memiliki cita rasa gurih dan tekstur renyah, juga memiliki daya simpan lebih lama dan dapat dikembangkan dalam berbagai varian rasa sebagai produk yang menarik konsumen. Produk ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha rumahan yang berkelanjutan serta mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat setempat. Sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk memanfaatkan singkong secara optimal di Desa Tumbrep serta memperkuat perekonomian masyarakat melalui pengembangan produk olahan lokal yang bernilai ekonomi tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline