Mohon tunggu...
KKNT114 Tanrutedong
KKNT114 Tanrutedong Mohon Tunggu... Universitas Hasanuddin

KKNT114 Tanrutedong merupakan singkatan dari Kuliah Kerja Nyata Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin yang dilaksanakan di Kelurahan Tanrutedong, Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidenreng Rappang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Hijau dari Tanrutedong: BioGlow Lather, Sabun Kulit Pisang untuk Masa Depan Berkelanjutan

16 Oktober 2025   22:24 Diperbarui: 16 Oktober 2025   22:24 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKNT Unhas di Kelurahan Tanrutedong memperkenalkan sabun ramah lingkungan berbahan kulit pisang, jeruk, dan jeruk nipis yang hemat biaya

6 Agustus 2025 Program KKN Tematik di Kelurahan Tanrutedong menghadirkan sebuah inovasi ramah lingkungan bertajuk BioGlow Lather, sabun cuci piring berbahan dasar limbah kulit pisang. Inovasi ini muncul dari kepedulian mahasiswa terhadap meningkatnya volume sampah organik rumah tangga, khususnya kulit pisang yang selama ini tidak dimanfaatkan. Melalui pendekatan kreatif, limbah tersebut diolah menjadi produk pembersih yang tidak hanya efektif menghilangkan lemak, tetapi juga aman bagi lingkungan dan berpotensi menjadi peluang usaha lokal.

Kulit pisang yang mengandung saponin alami dimanfaatkan sebagai bahan utama pembentuk busa, kemudian dikombinasikan dengan air rebusan kulit jeruk dan perasan jeruk nipis untuk menambah aroma segar serta efek antibakteri. Bahan-bahan alami ini dicampur bersama texapon sebagai pembentuk busa tambahan, lalu dikentalkan menggunakan garam hingga menghasilkan sabun cair yang lembut dan tidak menimbulkan iritasi pada tangan. Proses pembuatan BioGlow Lather cukup sederhana, dapat dilakukan di rumah, dan menggunakan bahan yang mudah ditemukan di sekitar masyarakat. "Kami ingin menunjukkan bahwa sampah organik yang selama ini dibuang sebenarnya bisa diolah menjadi produk bernilai. BioGlow Lather lahir dari kebutuhan praktis masyarakat dan potensi ekonomi yang nyata," ujar Fadhiilah Zhaafirah Syam, penanggung jawab proker, dalam presentasi produk.

Selain membantu mengurangi limbah organik, kehadiran BioGlow Lather juga menjadi bentuk edukasi lingkungan bagi warga Kelurahan Tanrutedong. Melalui kegiatan sosialisasi dan demonstrasi, tim KKN memperkenalkan cara pembuatan sabun ini kepada masyarakat agar mereka dapat mempraktikkannya secara mandiri. Inisiatif ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk mengelola sampah organik menjadi produk bernilai serta membuka peluang ekonomi baru, khususnya bagi ibu rumah tangga dan pelaku UMKM. Ke depan, BioGlow Lather berpotensi dikembangkan menjadi produk komersial yang lebih luas dengan melakukan uji kualitas, perbaikan kemasan, dan penguatan merek. Langkah ini tidak hanya mendukung upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi bahwa solusi terhadap permasalahan sampah dapat dimulai dari dapur rumah tangga. Melalui BioGlow Lather, masyarakat diajak untuk bersama-sama membangun dapur yang berkelanjutan, bersih, dan gemilang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun