Oleh: Syahrul Arifin | Mahasiswa Geografi FISIP ULM
Edi Karmayan, pelaku UMKM di Kelurahan Sungai Bilu, tetap menjaga kualitas produk dan kebersihan usaha sebagai kunci bertahan di tengah persaingan. (Foto: Syahrul Arifin)
Banjarmasin --- Di tengah ketatnya persaingan usaha di sektor perdagangan, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur, terus menunjukkan ketangguhannya. Salah satunya adalah Edi Karmayan (48), yang telah lebih dari enam tahun menekuni usaha dagang kebutuhan pokok secara mandiri.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat, Edi menceritakan bahwa keberhasilan bertahan di tengah tantangan bukan berasal dari modal besar, tetapi dari komitmen menjaga kualitas produk dan kebersihan tempat usaha.
"Kalau pelanggan merasa puas dan nyaman, mereka pasti datang lagi," ujarnya sambil tersenyum.
Usaha yang dikelola dengan sistem sederhana ini mampu mempekerjakan dua hingga tiga tenaga kerja sekitar rumah. Walaupun belum memiliki rencana bisnis tertulis, Edi tetap mencatat transaksi keuangan secara manual untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran.
Menurut hasil observasi lapangan, strategi yang dijalankan Edi menunjukkan bahwa UMKM dengan manajemen sederhana pun dapat berdaya saing, selama memiliki orientasi pada pelayanan dan kebersihan.
Meski diakui belum banyak menerapkan inovasi digital, seperti promosi di media sosial, Edi berusaha beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Upayanya untuk tetap memperhatikan kebersihan lingkungan juga menjadi nilai tambah tersendiri, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya usaha berkelanjutan.
"Yang penting usaha jangan ganggu orang lain, jaga kebersihan, dan tetap jujur," tuturnya.
Hasil survei lapangan ini memberikan gambaran nyata bahwa sektor UMKM di Banjarmasin bukan hanya berperan dalam ekonomi, tetapi juga dalam membangun nilai sosial dan lingkungan yang positif. Edi menjadi contoh nyata wirausahawan lokal yang mengedepankan etika kerja, ketulusan, dan tanggung jawab lingkungan sebagai modal utama bertahan.