Pendahuluan :
Apakah generasi milenial juga memerlukan Alkitab ? Pertanyaan ini sepertinya terlalu berlebihan. Ada yang mengatakan janganlah memperlakukan generasi milenal terlalu berlebihan "Tentu saja mereka memerlukan Firman Tuhan sebagaimana generasi-generasi lainnya". Tidak ada masalah. Tetapi meskipun ada yang mengatakan tidak ada masalah disana, harus diakui bahwa generasi milenial adalah generasi yang unik, karena mereka lahir dan hidup di era teknologi digital (on-line), dimana technologi cyber (internet, facebook/instagram) lebih mendominasi hidup mereka. Mereka adalah generasi yang dibanjiri dengan lautan informasi yang rentan mengalihkan perhatian mereka dari pengetahuan yang bernilai moral dan kekeluargaan yang tinggi. Berlimpahnya informasi/ bacaan yang ditawarkan di gadget digenggaman mereka, mungkin dapat membuat Alkitab sudah kurang menarik bagi generasi Milenial.
1. Mengenal Generasi Milenial
Generasi milenial (generasi Y) adalah generasi yang unik karena mereka lahir di era internet dan digital. Pada umumnya yang dimaksukan dengan generasi milenial adalah mereka yang lahir pada tahun kelahiran 1980-2000an. Melihat era kelahirannya, maka sejak tahun 2010 mereka telah memasuki usia 30 tahunan dan mulai mengambil alih estafet kepemimpinan di Indonesia. Sementara itu menurut data BPS 2018, 40% penduduk yang tergolong ke dalam usia produktif, adalah generasi milenial. Dengan demikian generasi milenial telah menjadi generasi produktif yang juga sudah mendominasi pembuatan keputusan penting di berbagai bidang profesi.
Keunikan generasi "milenial" yaitu hidup dalam penawaran informasi yang sangat berlimpah dan hampir tidak dapat lepas dari dunia sosial media dan gadgetnya sepanjang hari. Bahkan sebelum tidur pun mereka masih menyempatkan diri untuk memeriksa media sosial, bahkan berinteraksi dengan koleganya. Mereka memiliki teman Facebook/instagram, lebih banyak daripada generasi lain, mengirim mungkin puluhan pesan teks per hari, dan paling banyak mem-posting foto-foto "selfie". Banyaknya tawaran informasi mengakibatkan mereka kewalahan dalam menentukan pilihan sehingga generasi Milenial kurang memiliki pandangan hidup yang kuat. Dalam kesibukan digitalnya, kemungkinan besar generasi milenial mudah tergoda untuk mengambil jalan pintas, yaitu lebih memberikan perhatian kepada fenomena sosial dan praktis ketimbang keimanan dan khususnya Alkitab sebagai Firman Tuhan.
2. Kelebihan dan kekurangan Generasi Milenial
Generasi milenial adalah generasi yang dibekali dengan wawasan yang luas dan lebih dapat bekerja dengan multi tasking. Seorang muda milenial juga dapat membahas mengenai pekerjaan, sambil mencatat presentasi dan membalas email dalam waktu yang bersamaan. Demikian juga, mereka memiliki ide-ide dan kreativitas yang tinggi. Mereka telah berhasil mengembangkan beragam jenis lahan pekerjaan baru yang tidak pernah ada sebelumnya seperti bisnis "Start Up" yang mengembangkan sistem aplikasi, sistem pembayaran, jasa, perdagangan yang merupakan variasi-variasi dari business on-line seperti yang popular sekarang ini antara lain, buka lapak, tokopedia, gojek, grab, dan lainnya.
Disamping kelebihannya, generasi milenial juga memiliki banyak kekurangan. Berlimpahnya fasilitas teknologi komunikasi dan informasi, telah nmengakibatkan generasi milenial menjadi kurang fokus. Mudahnya akses internet mengakibatkan para generasi milenial hidup terlalu bebas, dan rentan meninggalkan ajaran Firman Tuhan (Alkitab) yang berisikan nilai-nilai kekal dan rahasia sukses didalam hidup manusia.
3. Lintasan Generasi Yang Setia Kepada Allah
Dihadapan Allah, setiap generasi adalah ciptaan Tuhan. Tidak ada bedanya. Adapun yang membedakan mereka adalah, apakah mereka termasuk kepada generasi atau angkatan yang setia kepada Tuhan atau bukan. Alkitab menggunakan istilah, generasi ke generasi dengan penekanan pada inti pokok, "setia atau tidak setia" kepada Tuhan. Memang Alkitab menggunakan istilah generasi dengan beberapa cara yang berbeda. Biasanya, kata generasi mengacu pada semua orang yang hidup pada waktu yang sama. Alkitab juga menggunakan definisi yang sama dengan yang kita gunakan di zaman modern ini. Contohnya, ketika kita berbicara tentang Generasi X atau Generasi Milenial (Y). Biasanya, satu generasi adalah sekitar tiga puluh tahun atau lebih, lalu generasi yang satu membangkitkan generasi berikutnya.
Alkitab menggunakan kata Ibrani "dowr" yang merujuk pada satu generasi (angkatan) sebagaimana dalam Keluaran 1:6, "Kemudian matilah Yusuf, serta semua saudara-saudaranya dan semua orang yang seangkatan dengan dia". Tetapi Alkitab juga menggunakan metafora untuk mengidentifikasikan orang-orang dari generasi yang dapat dibedakan. Sebagai contoh, Mazmur 78:8 mengatakan, "dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah". Di sini kata "dowr" digunakan dua kali namun merujuk sekelompok orang dalam periode yang panjang yang ditandai dengan pemberontakan dan dosa.