Lihat ke Halaman Asli

Rizal Mutaqin

Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa

Jejak Sandal Jepit di Markas Jenderal

Diperbarui: 26 Mei 2025   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bhumi Literasi Anak Bangsa (sumber: @bhumiliterasi_anakbangsa)

Bulan Oktober 2016 menjadi bulan yang tak terlupakan dalam hidupku. Saat itu, aku bersama empat kawan dari Teknik Informatika UIN Malang; Ahmad, Ayom, dan Ari, berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha. Ini adalah ajang pertama yang diselenggarakan oleh Markas Besar Angkatan Darat, dan sebagai pecinta dunia militer sejak kecil, aku tak bisa menyembunyikan rasa antusiasku. Bukan semata karena semangat lomba, tapi karena kesempatan langka: menginjakkan kaki di Mabes TNI AD dan melihat langsung para Jenderal yang selama ini hanya kulihat di layar televisi.

Tim kami menamakan diri "Ayam Ketawa", nama yang mungkin terdengar aneh, tapi cukup menggambarkan kebersamaan dan kelucuan yang sering kami alami saat ngoding bareng. Kami tidak sendiri. Beberapa tim lain dari jurusan kami juga ikut, jadi suasana keberangkatan dari Malang ke Jakarta sangat meriah. Kami memilih naik kereta, menikmati perjalanan panjang sambil berdiskusi santai soal ide proyek yang akan kami presentasikan nanti.

Sesampainya di Jakarta, kami turun di Stasiun Jatinegara dan langsung lanjut naik KRL menuju Stasiun Juanda. Dari sana, kami memutuskan untuk berjalan kaki ke Markas Besar Angkatan Darat. Ini adalah kali pertama bagiku menjejakkan kaki di pusat kekuatan militer negeri ini. Rasanya seperti masuk ke dalam film dokumenter, hanya saja ini nyata, dan aku ada di dalamnya.

Tiba di depan gerbang utama Mabes AD, aku dengan semangat melangkah masuk... hanya untuk langsung ditegur oleh provost yang berjaga. "Ini pintu khusus Jenderal bintang dua ke atas, mas," katanya tegas. Aku dan tim pun diminta putar balik dan masuk lewat gerbang belakang. Kami menurut saja, meskipun harus sedikit malu karena salah jalur sejak awal.

Ternyata, kesalahan kami belum berakhir. Saat tiba di gerbang belakang, aku kembali ditegur oleh provost. Kali ini karena alas kaki, aku mengenakan sandal jepit! Di tengah kesibukan packing dan persiapan, aku lupa mengganti sandal dengan sepatu. "Masuk markas militer kok pakai sandal jepit!" katanya dengan nada bercampur geli dan heran. Kami semua tertawa, meski aku sedikit malu. Tapi ya sudahlah, yang penting sudah sampai.

Setelah menyelesaikan urusan administrasi dan meninggalkan KTP di pos jaga, kami masuk ke dalam kompleks. Tak lama kemudian, panitia lomba menghampiri kami. Kami diarahkan menuju Madisinfolahtad, tempat berkumpulnya seluruh peserta sebelum diberangkatkan ke lokasi lomba yang sebenarnya, yaitu di Pusdikzi, Bogor.

Di Madisinfolahtad, suasana begitu hidup. Peserta dari berbagai universitas dan latar belakang berkumpul di satu tempat dengan tujuan yang sama: menciptakan solusi teknologi bagi kebutuhan TNI AD. Meski ini adalah kompetisi, tapi aura kekeluargaan sangat terasa. Kami saling berbagi cerita, ide, dan tentu saja semangat.

Tak berapa lama, bus militer datang untuk mengantar kami ke Pusdikzi. Sepanjang perjalanan, aku memandangi jalanan sambil membayangkan bagaimana rasanya jadi bagian dari dunia militer. Mungkin aku tak mengenakan seragam loreng, tapi rasanya hari itu, semangatku tak kalah dengan mereka yang berdinas dengan pangkat di pundak.

Perjalanan menuju Pusdikzi berlangsung seru dan penuh tantangan. Tapi bagiku, pengalaman ini jauh lebih berharga dari sekedar kompetisi. Ini tentang perjalanan, semangat, kekonyolan, dan mimpi yang sejak kecil kusimpan dalam hati. Dan mungkin, suatu hari nanti, kisah "sandal jepit di markas jenderal" ini akan jadi cerita lucu yang kuceritakan pada anak-anakku, bahwa kadang, langkah kecil dengan alas sederhana pun bisa membawamu masuk ke tempat yang luar biasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline