Semalam Piche Kota berhasil memukau para juri dan penonton Indonesian Idol dengan penampilannya yang mengesankan. Ia membawakan lagu berjudul Kenangan Terindah yang dipopulerkan oleh Grup Band Samsons. Lagu yang biasanya dinyanyikan dengan irama lambat itu di tangan Piche dan Eka Gustiwana digubah menjadi lagu yang lebih hidup dan enak dijogetin. Tak heran penonton di studio dan para juri khususnya Jackson Wang dibuat bergoyang ria. Dengan penampilan apiknya itu Piche Kota melaju ke babak berikutnya.
Lalu siapakah Piche Kota? Piche Kota adalah kontestan Indonesian Idol musim 13 yang berasal dari Atambua, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Nama lengkapnya Petrus Yohanes Debrito Armando Djaga Kota. Piche merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak Antonius Chr. Djaga Kota dan Mama Elfrida Martha Mau Luan.
Sejak kecil Piche memang sudah suka bernyanyi. Salah satu lagu yang menginspirasinya adalah Yellow dari band Coldplay. Baginya lagu ini memberikan semangat untuk terus maju dan mengembangkan kemampuan bernyanyinya.
Hobinya kemudian berkembang menjadi tekad untuk menjadi seorang penyanyi profesional. Setelah tamat SMA, ia tidak ingin melanjutkan kuliah. Hal ini ternyata bertentangan keinginan kedua orang tuanya. Sang ayah menawarkan dua pilihan kepadanya yakni lanjut kuliah atau tes polisi. Namun kedua tawaran itu ditolak oleh Piche. Ia lebih memilih untuk mengembangkan potensi bernyanyinya. Sang ibu juga menasihatinya:
"Piche sebenarnya kamu nyanyi itu sampingan, intinya kamu itu sekolah, sapa tau dapat pekerjaan yang bagus baru sambil nyanyi."
Nasihat itu pun ternyata tidak digubris oleh Piche. Tekadnya sudah bulat untuk menjadi seorang penyanyi profesional. Nah, cara mengembangkan potensinya itu, pria berusia 22 tahun itu bernyanyi di kafe -- kafe dan di pesta -- pesta di seputaran kota Atambua. Sampai suatu hari lagu Terus yang dinyanyikannya di salah satu kafe viral di media sosial. Kafe itu menjadi ramai dan laris manis.
Lalu ketika mengetahui ada audisi Indonesian idol di Kupang, beberapa temannya memaksanya untuk mengikuti ajang bakat bernyanyi tersebut. Awalnya ia enggan. Namun Piche akhirnya sadar bahwa ini merupakan kesempatan baginya untuk menjadi penglaris dirinya sendiri. Ia ingin potensi yang sudah Tuhan berikan kepadanya membawa perubahan untuk hidupnya.
"Selama ini saya sudah menjadi penglaris kafe. Kini saatnya saya menjadi penglaris diri saya sendiri". Katanya suatu hari.
Tekad ini menghantar Piche ke Kupang bersama empat teman sesama penyanyi kafe untuk mengikuti audisi Indonesian Idol pertamanya. Ternyata dari mereka berlima hanya Piche yang diundang untuk mengikuti audisi secara langsung di studio RCTI di Jakarta. Kabar itu segera disampaikan kepada ibunya dengan rasa yang bahagia tanpa diketahui oleh ayahnya.
Di Jakarta Piche sukses memukau para juri dengan membawakan lagu Superman dari Ronan Keating. Penampilannya yang luar biasa membuatnya mendapatkan golden tiket dan banjir pujian dari para juri. Golden tiket itu dibawanya ke rumah dan diberikan kepada ayahnya dengan bangga. Namun sang ayah menanggapinya dengan dingin.
"Ini apa ini. Saya kira ini kertas biasa yang dicetak." Kenang sang ayah.