Lihat ke Halaman Asli

Rama Maay

Pemerhati Bahasa dan Pemerhati Budaya

Paisu Bila Banggai, Sumber Air Jernih Bersejarah yang Terlupakan

Diperbarui: 29 Agustus 2025   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paisu Bila (Sumber: Facebook/Hasnar Putra Maddasene)

Paisu Bila Banggai adalah sumber mata air alami yang berada di Lumbi-Lumbia, Banggai Kepulauan. Nama ini berasal dari kata paisu yang berarti air, dan bila, yaitu tumbuhan mirip talas yang tumbuh di sekitar lokasi. Mata air ini pertama kali ditemukan oleh para pemburu di tengah rimbunan tumbuhan bila, sehingga dikenal dengan sebutan "Air Talas Banggai".

Paisu Bila (Sumber: Facebook/Hasnar Putra Maddasene)

Keunikan Paisu Bila terletak pada sumber airnya yang keluar langsung dari sebuah lubang batu besar. Airnya sangat jernih, bahkan dapat diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Lokasinya pun terbilang unik, memberi pengalaman berbeda bagi siapa saja yang datang melihat langsung.

Paisu Bila (Sumber: Facebook/Hasnar Putra Maddasene)

Selain keindahan alaminya, Paisu Bila juga memiliki nilai sejarah. Pada masa penjajahan Belanda, dibuat sebuah bendungan untuk menyalurkan air agar lebih mudah dimanfaatkan masyarakat. Menurut cerita warga, bendungan ini sudah berusia ratusan tahun dan menjadi salah satu bangunan tertua di Banggai Kepulauan. Ada pula kepercayaan lokal yang mengatakan bahwa siapa saja yang mandi di mata air ini akan berjodoh dengan orang Banggai.


Sayangnya, seiring waktu Paisu Bila mulai terabaikan. Air yang dulu melimpah kini berkurang, sementara area sekitarnya dipenuhi semak belukar dan kurang terawat. Padahal, Paisu Bila bukan hanya sumber air bersih, tetapi juga warisan budaya dan sejarah yang penting bagi masyarakat.

Melestarikan Paisu Bila berarti menjaga identitas, tradisi, dan sumber kehidupan masyarakat Banggai untuk generasi mendatang.

Sumber: Facebook.com (https://www.facebook.com/100045458614408/posts/1298312198360722/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline