Lihat ke Halaman Asli

Rahmatul Ummah As Saury

Penulis dan Editor Lepas. Pemilik www.omah1001.com

Cafetaria Literasi; Ikhtiar Oki Membangun Kampus

Diperbarui: 18 Oktober 2019   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun tradisi literasi, seperti membaca, berdiskusi dan menulis barangkali bagi sebagian orang merupakan pekerjaan rumit dan serius. Namun, bagi dosen muda yang terbiasa bergaul, hobi traveling dan nongkrong, serta akrab dengan buku dan tradisi diskusi tentu bukanlah hal mustahil dan terlalu sulit.

Adalah Oki Hajiansyah Wahab, lulusan Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) Universitas Diponegoro, Semarang yang kini menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMK), Lampung Utara telah membuktikannya.

Sejak kepindahannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Kotabumi yang baru beralih status menjadi UMK, telah membawa pengaruh dan perubahan besar bagi kampus tempatnya mengabdi. Ia berhasil 'memprovokasi' dosen-dosen untuk terus menulis dan menerbitkan setiap tulisan dan hasil penelitian mereka menjadi buku.

"Alhamdulillah, dua bulan terakhir sedikitnya enam dosen telah menerbitkan hasil penelitiannya, dan masih ada sekitar 4-5 orang dosen lagi sedang merampungkan tulisannya untuk diterbitkan," kata Oki.

Di antara dosen-dosen yang telah menerbitkan buku tersebut adalah, Dr. Didiek R. Mawardi, Mendorong Pengembangan Usaha Mikro Kecil yang Berkeadilan, Dr. Slamet Haryadi, Korupsi: Sebuah Pengantar Telaah Konsep, Sejarah, Teori dan Tipologi, M. Ruhly Kesuma Dinata, MH., Pengantar Ilmu Hukum, Mardani Umar, Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Suwardi, Hukum Dagang & Aspek Hukum E-Commerce, dan terakhir Novekawati yang menerbitkan buku Hukum Kesehatan.

Bukan hanya itu, Oki juga melakukan beberapa inovasi sebagai upaya untuk memperkenalkan kampusnya, selain menggandeng para jurnalis untuk mempromosikan kampus, ia juga mengundang para blogger dan youtuber untuk membuat video pendek profil kampus.

"Ini era milenial. Kebiasaan memperkenalkan kampus lewat banner dan spanduk yang dipasang di ruang publik, pelan-pelan harus diubah dengan cara memaksimalkan teknologi. Tulisan dan video lebih mudah disebar lewat media sosial, dan tentu lebih ramah dan bersahabat dengan anak-anak muda, generasi milenial yang menjadi sasaran promosi kampus," ujar Oki yang mengaku sedang berada di Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, UMK.

Tak mau berpuas dengan capaian yang telah diusahakannya, dosen yang juga aktivis dan penulis ini mengaku sedang bertekad mewujudkan tempat nongkrong sederhana tapi layak di kampus.

"Saya biasanya berada di kampus hingga jam sepuluh malam, saya berpikir alangkah bagusnya jika ada tempat nongkrong semacam cafe, selain untuk minum kopi, bisa juga menjadi tempat diskusi, bertukar ide antar mahasiswa atau dosen. Di Eropa, ide-ide besar banyak lahir dari ruang-ruang seperti itu," jelas Oki yang telah beberapa kali berkunjung ke kampus-kampus besar di luar negeri.

Kehadiran cafe di kampus, ia bayangkan bisa menjadi tempat nyaman bagi mahasiswa untuk membaca dan berdiskusi, sesekali menjadi tempat belajar mengajar yang selama ini berlangsung di ruang kelas sehingga terkesan menjenuhkan.

Mengubah tradisi kampus agar menyenangkan diupayakan Oki juga dengan mengundang praktisi untuk terlibat di ruang kelas, berbagi pengalaman dan bercerita tentang realitas sosial yang berada di luar kampus. Menurutnya, ikhtiar itu dilakukan untuk menghubungkan teori yang dipelajari mahasiswa dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline