Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Literasi di Era Transisi; Dari Gen Z ke Penulis Lintas Jalur

13 Oktober 2025   03:13 Diperbarui: 13 Oktober 2025   03:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gen Z & Buku, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Prolog: Di Meja Display, Katabasis Ludes Tanpa Ampun

Pagi itu, ratusan kopi novel Katabasis raib dari meja display. Tak terbendung. Di tengah keraguan banyak pihak tentang minat baca bangsa ini, pemandangan itu seperti tamparan lembut: Indonesia tidak kekurangan pembaca. Ia hanya kekurangan ruang yang menghargai membaca sebagai tindakan sosial dan spiritual.

Visual dari TEMPO yang saya simpan bukan sekadar ringkasan berita. Ia adalah cermin dari lanskap literasi yang sedang berubah, bukan merosot. Buku cetak tetap digemari. 

Gen Z lahir sebagai kutu buku baru. Dan para penulis, seperti saya, menemukan jalan sendiri untuk menjawab kebutuhan akses bacaan.

Cetak Tetap Digdaya: Ketika Layar Tak Bisa Menggantikan Lembaran

Di era digital, buku cetak seolah menjadi artefak. Namun data berkata lain. Menurut GoodStats, hanya 1% Gen Z yang menyatakan tidak suka membaca. Bahkan 24% dari mereka masih memilih buku fisik dibanding e-book atau audiobook.

Mengapa?

  • Karena buku cetak menawarkan pengalaman multisensori: aroma kertas, ritme membalik halaman, dan keintiman yang tak tergantikan.  
  • Karena ia menjadi simbol ketekunan dan refleksi, sebuah ruang teduh di tengah distraksi digital.  
  • Karena di komunitas tertentu, membawa buku fisik masih menjadi penanda kelas intelektual dan spiritualitas pribadi.

Buku-buku tulisan saya,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Buku-buku tulisan saya,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Saya sendiri menulis dan menerbitkan buku cetak sebagai bentuk silaturahmi naratif. Dari Transformasi dari BOSS ke Spiritual Great Leader hingga Merancang Change Management, setiap lembar adalah undangan untuk merenung, bukan sekadar membaca.

Gen Z: Kutu Buku Baru yang Membaca Realitas

TEMPO menyebut Gen Z sebagai "kutu-kutu buku baru." Ini bukan pujian kosong, tapi pengakuan bahwa literasi telah bergeser bentuknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun