Filsafat pada hakikatnya adalah suatu cara berpikir kritis, logis, mendalam, dan menyeluruh dalam mencari kebenaran serta kebijaksanaan. Filsafat tidak hanya berhenti pada penjelasan sederhana, tetapi juga menggali alasan dan hakikat di balik setiap persoalan. Dalam keilmuan dakwah, filsafat memiliki peran yang sangat penting karena menjadi dasar pemikiran yang kuat untuk mengembangkan dakwah agar tidak hanya sebatas penyampaian ajaran secara normatif, tetapi juga mampu menjawab persoalan yang lebih kompleks terkait tujuan, metode, serta tantangan dakwah di berbagai konteks kehidupan.
Dengan filsafat, dakwah dapat disusun secara lebih ilmiah, rasional, argumentatif, dan kontekstual. Hal ini membuat dakwah tidak hanya menyentuh aspek emosional, tetapi juga menyentuh akal sehat dan nalar manusia, sehingga lebih mudah dipahami, diterima, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat juga membantu para da'i untuk bersikap bijaksana dalam menyampaikan pesan Islam, menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan masyarakat, serta menghadirkan solusi terhadap problematika umat yang beragam.
Oleh karena itu, filsafat dan keilmuan dakwah saling melengkapi. Filsafat memberi arah dan kerangka berpikir, sementara dakwah menjadi wadah untuk mengaplikasikan pemikiran tersebut dalam bentuk bimbingan, ajakan, serta pendidikan umat. Dengan penggabungan keduanya, dakwah akan semakin relevan, hidup, dan mampu menjadi sarana pencerahan yang membentuk masyarakat yang berakhlak, berilmu, serta mampu menghadapi tantangan kehidupan modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI