Mohon tunggu...
irvan yrprtm
irvan yrprtm Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi vlog

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ahmad Soebardjo Si Pejuang Kemerdekaan

24 September 2025   06:00 Diperbarui: 23 September 2025   23:12 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Achmad Soebardjo: Diplomat Ulung dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

 

Nama : Irvan Yariel Pratama

NIM: 172251096

Achmad Soebardjo adalah salah satu tokoh bangsa yang memiliki peran penting dalam perumusan dasar negara dan perjuangan diplomasi kemerdekaan Indonesia. Sebagai anggota Panitia Sembilan, beliau ikut serta merumuskan Piagam Jakarta yang kemudian menjadi embrio lahirnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kiprah Achmad Soebardjo sering kali tidak banyak dikenal dibanding tokoh-tokoh besar lain, padahal perannya sangat vital dalam mewujudkan Indonesia merdeka, baik dari aspek diplomasi maupun perjuangan politik.

Lahir pada 23 Maret 1897 di Karawang, Jawa Barat, Achmad Soebardjo tumbuh sebagai sosok yang cerdas dan tekun dalam pendidikan. Ia menempuh studi hukum di Universitas Leiden, Belanda, dan di sana ia aktif bergabung dengan Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi mahasiswa yang berperan besar dalam membangkitkan kesadaran nasional di kalangan pemuda perantau. Melalui pengalaman tersebut, Soebardjo memperoleh wawasan internasional sekaligus jaringan pergerakan yang kelak berguna dalam perjuangan diplomasi Indonesia.

Peran Achmad Soebardjo semakin nyata ketika ia menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Sembilan. Dalam forum tersebut, ia berkontribusi dalam merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi tonggak penting lahirnya Pancasila. Achmad Soebardjo dikenal sebagai sosok yang tenang, pandai menengahi perbedaan pendapat, dan memiliki kemampuan negosiasi yang mumpuni. Sikap kompromisnya sangat membantu tercapainya kesepakatan di tengah perdebatan panjang mengenai dasar negara.

Selain itu, Achmad Soebardjo juga memiliki peran monumental menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bersama Laksamana Maeda, ia menyediakan tempat di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, sebagai lokasi perumusan naskah proklamasi oleh Soekarno, Hatta, dan tokoh lainnya. Lebih dari itu, Soebardjo juga ikut serta menenangkan para pemuda yang menuntut percepatan proklamasi, sehingga tercapai titik temu antara golongan tua dan golongan muda. Tanpa peran diplomatisnya, momentum 17 Agustus 1945 mungkin tidak berjalan sebaik yang tercatat dalam sejarah.

Setelah Indonesia merdeka, Achmad Soebardjo dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri pertama. Dalam jabatan ini, ia menghadapi tantangan besar, yaitu mendapatkan pengakuan internasional atas kedaulatan Indonesia. Dengan kemampuan diplomasi yang dimilikinya, ia berusaha membangun hubungan baik dengan negara-negara lain, sekaligus memperjuangkan posisi Indonesia di forum internasional. Salah satu keberhasilannya adalah mendorong pengakuan de facto dari India, Mesir, dan negara-negara lain yang kemudian memperkuat legitimasi Indonesia di mata dunia.

Ketokohan Achmad Soebardjo dapat dipandang dari dua sisi utama, yaitu intelektual dan moral. Dari sisi intelektual, ia menunjukkan kapasitas luar biasa sebagai perumus dan diplomat yang mampu menjembatani kepentingan nasional dengan konteks global. Dari sisi moral, ia memperlihatkan sikap rendah hati, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam menghadapi perbedaan. Nilai-nilai inilah yang menjadikannya tokoh penting dalam sejarah bangsa, meski namanya tidak selalu sepopuler Soekarno atau Hatta.

Hingga akhir hayatnya pada 15 Desember 1978, Achmad Soebardjo tetap dikenang sebagai pejuang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk bangsa. Warisan pemikirannya tentang pentingnya diplomasi, persatuan, dan sikap moderat masih relevan hingga saat ini. Di tengah tantangan global yang kian kompleks, keteladanan Achmad Soebardjo dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk tetap mengedepankan dialog, kompromi, dan kerja sama dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun