Mengatur keuangan secara rapi adalah kunci mencapai keamanan finansial. Salah satu cara yang banyak dianjurkan para perencana keuangan adalah dengan membagi uang ke dalam tiga wadah utama, atau sering disebut juga prinsip 3 rekening.
Namun, banyak orang bingung:
"Bagaimana kalau saya sudah punya simpanan berupa cash, emas fisik, atau bahkan bitcoin? Apakah saya salah kalau rekening bank saya kosong?"
Jawabannya: Tidak salah sama sekali! Justru, memiliki simpanan dalam bentuk cash, emas, maupun aset digital adalah langkah yang baik dalam diversifikasi. Yang penting, bagaimana kita menempatkan aset tersebut dalam kerangka pengelolaan yang jelas.
Prinsip 3 Wadah Keuangan
1 Wadah kebutuhan rutin
Ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari: belanja bulanan, bayar tagihan listrik, transportasi, pulsa, dan sebagainya. Biasanya, dana ini lebih sering berada di rekening aktif atau e-wallet agar mudah diakses.
2 Wadah dana darurat
Dana ini disiapkan khusus untuk keperluan mendesak dan tidak terduga, seperti sakit mendadak, perbaikan rumah mendesak, atau kehilangan pekerjaan. Idealnya, jumlah dana darurat adalah 3--6 kali total pengeluaran bulanan.
3 Wadah investasi atau tujuan jangka panjang
Dana di wadah ini difokuskan untuk rencana masa depan, misalnya beli rumah, biaya pendidikan anak, modal usaha, atau dana pensiun.
Lalu bagaimana dengan cash, emas, dan bitcoin?
- Cash tunai Biasanya bisa dimasukkan ke wadah kebutuhan rutin atau dana darurat, tergantung jumlah dan tujuannya. Pastikan disimpan dengan aman.
- Emas fisik Cocok sebagai aset jangka menengah atau panjang, karena nilainya relatif stabil dan bisa jadi pelindung nilai (hedging).
- Bitcoin (atau aset kripto lain) Bisa menjadi bagian dari wadah investasi berisiko tinggi. Idealnya porsinya kecil (misalnya 5--10% dari total aset) karena fluktuasi harga yang tajam.
Kenapa tetap disarankan punya rekening?
Walaupun sudah punya aset fisik atau cash, rekening tetap penting agar: