Beberapa media massa memberitakan rencana Pemerintah untuk menghapus batas usia kerja yang dinilai diskriminatif, dan tidak menghendaki diskriminasi tersebut. Demikian disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja Yassierli, sebagaimana dikutip oleh ayobandung.com. Pak Menteri juga menginginkan agar setiap orang mendapat kesempatan kerja, demikian dikutip oleh Koranmerah.com. Akan tetapi, bagaimana dengan realitasnya? Mari kita urai issue ini satu per satu.
Selamat Datang di Era Rekrutmen Baru
Pernahkah kamu merasa kesal ketika membaca lowongan kerja dengan syarat maksimal usia 25 tahun dan "good looking"? Well, lamu tidak sendirian. Banyak pencari kerja yang merasa dihambat oleh persyaratan seperti ini, terutama mereka yang berusia di atas 35 tahun atau yang tidak memenuhi standar penampilan tertentu menurut HRD zaman sekarang. Tapi kini ada kabar baik. Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan, menyatakan rencana menghapus syarat batas usia dan kriteria penampilan menarik dalam proses rekrutmen kerja.
Langkah ini disebut-sebut sebagai cara untuk menciptakan iklim kerja yang lebih adil, setara, dan inklusif. Tidak lagi membatasi kesempatan kerja hanya bagi yang muda dan "enak dipandang", tapi membuka ruang dan kesempatan bagi semua orang yang memiliki kompetensi dan pengalaman. Ini bukan sekadar soal memberi kesempatan kedua, melainkan mengoreksi sistem yang selama ini terlalu terpaku pada kriteria-kriteria dangkal dan diskriminatif.
Kenapa Syarat Ini Harus Dihapus?
Di balik syarat "maksimal usia" dan "good looking" sebenarnya tersembunyi cara berpikir yang kurang relevan dengan kebutuhan kerja masa kini. Dunia kerja sekarang membutuhkan orang-orang yang adaptif, bisa berpikir kritis, cepat belajar, dan punya mental tangguh. Hal-hal ini tidak ditentukan oleh usia atau wajah simetris. Syarat usia sering kali justru menghambat masuknya kandidat yang punya pengalaman luas dan rekam jejak kerja yang mumpuni.
Begitu pula dengan kriteria good looking yang sering tidak ada relevansinya dengan kemampuan kerja. Kalau yang dibutuhkan adalah kemampuan menyusun laporan keuangan, untuk apa harus wajah rupawan? Syarat ini lebih banyak digunakan sebagai cara mudah menyaring kandidat, alih-alih betul-betul mencari yang terbaik.
AI-generated image: Usia bukan halangan untuk menunjukkan potensi dalam kompetensi
Bagi mereka yang sebelumnya tersingkir karena usia, kini terbuka lagi pintu untuk masuk ke sektor-sektor formal yang selama ini sulit ditembus. Banyak bidang kerja yang sebetulnya sangat membutuhkan tenaga kerja dengan pengalaman, seperti manajemen sumber daya manusia, pengembangan kebijakan, pengawasan mutu, pengajaran dan pelatihan internal, bahkan hingga analisis data dan kebijakan publik. Di sinilah tempat bagi mereka yang memiliki rekam jejak panjang dan pemahaman mendalam terhadap proses dan sistem agar bisa bersinar.
Pekerjaan di sektor administrasi, pelatihan, riset kebijakan, serta jabatan fungsional strategis juga sangat cocok bagi mereka yang matang secara usia tetapi masih sangat tajam secara intelektual. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan etos kerja tinggi, serta masih sehat dan produktif.