Lihat ke Halaman Asli

Nuning Sapta Rahayu

TERVERIFIKASI

Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Waspadai Bahaya Tersembunyi di Balik Manisnya Minuman Kekinian

Diperbarui: 17 Mei 2025   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minuman kekinian (Sumber: freepik)

Di tengah tren minuman kekinian yang menyegarkan, seperti susu kekinian, bubble tea, dan aneka kopi susu dengan topping menggoda, banyak orang tergoda untuk mencicipi kenikmatannya; termasuk anak-anak.

Namun, di balik rasa manis yang memanjakan lidah, apakah kita sudah cukup menyadari potensi bahayanya, terutama bagi si kecil? 

Mulai dari kadar gula tinggi hingga zat aditif tersembunyi, minuman favorit ini menyimpan risiko yang tak boleh diremehkan, khususnya bagi tubuh anak yang masih dalam tahap pertumbuhan.

Minuman Kekinian dan Anak-anak: Kombinasi yang Perlu Diwaspadai

Minuman kekinian kini mudah dijumpai dan bahkan dijajakan di sekitar sekolah atau pusat perbelanjaan. Anak-anak yang melihat kemasan menarik dan topping berwarna-warni tentu mudah tergoda. 

Sayangnya, tubuh anak yang masih berkembang jauh lebih rentan terhadap efek negatif dari kandungan gula, pewarna, dan pengawet dalam minuman tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan asupan gula tambahan anak tidak melebihi 12 gram per hari, namun satu gelas minuman kekinian bisa mengandung lebih dari 30--50 gram gula, atau 2--4 kali lipat batas harian anak!

Risiko Kesehatan bagi Si Kecil

  1. Obesitas dan Risiko Penyakit Metabolik

    • Gula berlebih yang tidak dibakar akan disimpan sebagai lemak. Dalam jangka panjang, anak berisiko mengalami obesitas dan gangguan metabolisme, termasuk diabetes tipe 2 yang kini mulai menjangkiti anak-anak.
  2. Kerusakan Gigi

    • Gula menjadi "makanan" favorit bakteri di mulut yang menghasilkan asam penyebab gigi berlubang. Anak yang sering mengonsumsi minuman manis tanpa disertai kebiasaan menyikat gigi dengan baik akan mudah mengalami kerusakan gigi dini.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline