Lihat ke Halaman Asli

Buku Menu PMT Sehat : Panduan Praktis Ibu dan Kader Posyandu untuk Cegah Stunting

Diperbarui: 30 Agustus 2025   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama perwakilan Kader Posyandu Desa Getasan, Kab. Semarang

Getasan, 27 Agustus 2025 -- Upaya pencegahan stunting di tingkat desa kembali mendapat energi baru dengan hadirnya buku Menu PMT Sehat: Panduan Praktis untuk Ibu dan Kader Posyandu. Buku ini disusuh oleh Naura Atika Cahya Anggrayni dan telah resmi didistribusikan pada tanggal 27 Agustus 2025 kepada perwakilan kader posyandu di setiap dusun Desa Getasan, setelah melalui proses penyusunan yang rampung pada bulan Juli lalu.

Selama ini, salah satu permasalahan yang kerap dihadapi posyandu adalah keterbatasan variasi dan kualitas makanan tambahan (PMT) untuk balita. Menu yang dihidangkan sering kali cenderung monoton, kurang memperhatikan kandungan gizi, bahkan ada yang hanya sekadar mengenyangkan tanpa memperhitungkan kebutuhan nutrisi tumbuh kembang anak. Kondisi ini tentu menjadi tantangan dalam program pencegahan stunting, terlebih di wilayah pedesaan.


Melihat kondisi tersebut, hadirlah buku Menu PMT Sehat sebagai solusi nyata. Ide dasarnya sederhana: menyusun resep makanan tambahan yang bergizi, terjangkau, dan berbasis bahan pangan lokal.  Setiap menu disusun agar bisa dibuat dengan biaya maksimal Rp10.000 per porsi, sehingga tetap ramah di kantong namun tidak mengurangi kualitas gizi yang dibutuhkan balita.

Buku ini tidak hanya memuat kumpulan resep, tetapi juga informasi dasar mengenai gizi balita, prinsip pemberian makanan tambahan, hingga langkah memasak yang mudah diikuti. Desain buku dibuat menarik dengan bahasa sederhana dan visual yang jelas, agar ibu maupun kader posyandu dapat dengan cepat memahami isi panduan.

Salah satu nilai tambah dari buku ini adalah adanya costing menu di setiap resep. Fitur ini jarang ditemukan dalam buku sejenis. Costing menu sangat membantu ibu dan kader dalam menyusun anggaran belanja, sekaligus memastikan porsi yang pas ketika memasak. Dengan begitu, proses perencanaan PMT bisa lebih terarah, hemat biaya, dan tepat sasaran.

Selain versi cetak, buku ini juga tersedia dalam format digital. Hal ini memungkinkan penyebaran lebih luas, misalnya melalui WhatsApp grup posyandu atau media sosial desa. Dengan aksesibilitas digital, buku ini bisa digunakan oleh lebih banyak orang tanpa terbatas pada jumlah eksemplar cetakan.

Proses distribusi buku dilakukan pada 27 Agustus 2025 dengan melibatkan perwakilan kader posyandu dari setiap dusun di Desa Getasan. 


Buku ini mendapat apresiasi positif karena berhasil menjawab tantangan yang berbeda-beda di tiap dusun. Setiap wilayah memiliki persoalan unik---mulai dari keterbatasan bahan, anggaran, hingga kebiasaan makan masyarakat. Kehadiran buku Menu PMT Sehat memberikan panduan fleksibel yang dapat diadaptasi sesuai kondisi masing-masing dusun.

Saya sebagai penulis menegaskan bahwa buku ini diharapkan menjadi pegangan utama dalam penyusunan menu PMT ke depan. Lebih dari sekadar resep, buku ini adalah sarana edukasi yang praktis, murah, dan berkelanjutan. Harapannya, ibu-ibu dan kader posyandu dapat terus berinovasi dalam menyajikan makanan tambahan bergizi yang variatif bagi balita.

Dengan adanya buku ini, diharapkan semangat gotong royong dalam meningkatkan kualitas gizi balita semakin kuat. Buku Menu PMT Sehat bukan hanya milik satu desa, tetapi dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan program serupa. Jika gerakan ini terus diperluas, maka langkah kecil dari Desa Getasan bisa menjadi bagian penting dari perjuangan besar Indonesia dalam menurunkan angka stunting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline