Lihat ke Halaman Asli

Nabila SalmaHafizhah

Mahasiswa Magister Management Universitas Islam Indonesia

Pengaruh Rantai Nilai, Jangkauan Pasar, dan Pengalaman Pendiri terhadap Strategi Pengembangan Usaha dan Keberhasilan Make Over dalam Menjangkau Gen Z

Diperbarui: 22 Juli 2025   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pengaruh Rantai Nilai, Jangkauan Pasar, dan Pengalaman Pendiri terhadap Strategi Pengembangan Usaha serta Keberhasilan Makeup Lokal Make Over dalam Menjangkau Generasi Z melalui Media Sosial.

Penulis : Nabila Salma Hafizhah & Dr. R. Endy Gunanto Marsasi, S.E., M.M.

Pendahuluan

Keberhasilan merek-merek lokal seperti Make Over dalam merebut pangsa pasar dari dominasi merek internasional, terutama di tengah pergeseran preferensi dan perilaku konsumen Generasi Z yang akrab dengan media sosial, menunjukkan adanya strategi pengembangan usaha yang patut dianalisis.Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gemilang & Marsasi (2023) Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memberikan pengaruh yang memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas, salah satunya adalah berbelanja dan berbagi informasi melalui internet.  Seperti yang akan saya bahas dalam karya tulis ini, merek makeup lokal Make Over, berhasil membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dan berinovasi untuk tumbuh di tengah persaingan ketat.

Industri kosmetik di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam dekade terakhir, ditandai dengan munculnya berbagai merek lokal yang tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik tetapi juga menarik perhatian konsumen dari berbagai segmen. Pergeseran perilaku konsumen, terutama dengan dominasi platform digital, telah mengubah lanskap pemasaran dan pengembangan usaha secara fundamental. Di tengah dinamika ini, Make Over, sebagai salah satu merek makeup lokal, telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam membangun merek dan memperluas pangsa pasarnya. Fenomena ini menarik untuk ditelaah lebih lanjut, khususnya bagaimana merek tersebut mengadaptasi strategi pengembangannya dalam konteks pasar yang sangat kompetitif.

Keberhasilan merek makeup lokal seperti Make Over tidak terlepas dari pengelolaan elemen-elemen kunci dalam model bisnisnya. Rantai nilai yang efisien dan inovatif menjadi fondasi dalam menciptakan produk berkualitas dengan biaya yang kompetitif, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi yang efektif ke tangan konsumen. Kualitas pengelolaan rantai nilai ini menentukan efisiensi operasional dan kemampuan merek untuk bersaing di pasar. Seiring dengan itu, jangkauan pasar juga memainkan peran krusial. Di era digital, diversifikasi saluran distribusi, baik offline maupun online, serta kemampuan untuk menargetkan segmen pelanggan yang tepat menjadi penentu penetrasi pasar. Menurut penelitian Qotrunnada & Marsasi (2023) Di era digital seperti saat ini, kita dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang semakin canggih. Media sosial telah mengubah peran konsumen dari pendengar atau penonton pasif menjadi partisipan aktif. Jangkauan yang luas tidak hanya meningkatkan aksesibilitas produk tetapi juga memperkuat visibilitas merek di benak konsumen.

Di samping faktor-faktor struktural dan operasional tersebut, pengalaman pendiri sebuah usaha seringkali menjadi variabel penting yang memengaruhi arah strategis dan keberanian dalam inovasi. Visi, keahlian, jaringan, dan pelajaran yang diambil dari perjalanan pendiri dapat membentuk filosofi bisnis dan pendekatan terhadap pengembangan usaha. Dalam konteks merek yang relatif baru dan dinamis seperti Make Over, pengalaman di balik pendirian dan pertumbuhannya patut ditelisik sebagai faktor penentu dalam perumusan strategi.

Secara spesifik, penelitian ini berfokus pada strategi pengembangan usaha Make Over dalam konteks Gen Z. Generasi Z merupakan demografi konsumen yang unik, dibesarkan di era digital, sangat akrab dengan media sosial, serta memiliki preferensi yang berbeda dalam hal produk, komunikasi, dan nilai merek. Sesuai dengan penelitian Risma & Marsasi (2024) Pengaruh media sosial terhadap kehidupan Gen Z sangat signifikan, berdampak pada banyak aspek mulai dari interaksi sosial hingga pengembangan diri. Berbagai platform seperti Youtube, Instagram, Tiktok,Facebook, Twitter, dan Linkedn menjadi alat utama yang dimanfaatkan Gen Z untuk menyampaikan pandangan, ekspresi, dan identitas mereka. Ini juga membuat mereka lebih cepat mendapatkan informasi dan adaptif terhadap perubahan teknologi. Secara keseluruhan, peranan media sosial dalam kehidupan Gen Z menciptakan generasi yang lebih terhubung, menginformasikan, dan inovatif dengan penggunaan teknologi digital. Keberhasilan Make Over dalam menjangkau Generasi Z menjadi indikator penting adaptasi strategis mereka. Media sosial, dengan jangkauannya yang masif dan interaktivitasnya, telah menjadi platform kunci bagi merek untuk terhubung dengan generasi ini. Oleh karena itu, peran media sosial dalam strategi Make Over untuk Gen Z akan dianalisis secara mendalam untuk memahami bagaimana merek memanfaatkan platform ini untuk membangun brand awareness, engagement, dan mendorong keputusan pembelian.

Mengingat kompleksitas faktor-faktor ini dan keberhasilan yang telah dicapai Make Over, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif bagaimana rantai nilai, jangkauan pasar, dan pengalaman pendiri memengaruhi strategi pengembangan usaha Make Over, serta bagaimana faktor-faktor tersebut berkorelasi dengan keberhasilan merek dalam menjangkau Generasi Z melalui media sosial. Studi ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi merek lokal lainnya dalam mengembangkan strategi yang relevan dan efektif di pasar kosmetik yang terus berevolusi.

Strategi Rantai Nilai dan Efisiensi Operasional Make Over
Terkait dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over,
saya memilih materi Chapter 14 yang terkait dengan "Value Chain Management".
Terdapat materi "Value Chain Management" pada Chapter 14, Halaman 3 ini yang
menurut saya sesuai untuk dikaitkan dengan strategi pengembangan usaha yang
dilakukan oleh Make Over.
Value Chain Management : Materi Pertemuan ke-3 Chapter 14, Slide ke-3,
Berdasarkan penjelasan pada materi ini, pengelolaan rantai nilai dalam industri makeup
lokal sangatlah penting, karena ia merupakan modal dasar bagi pembangunan produk
makeup yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing tinggi di pasar yang dinamis. Tanpa
keberadaan rantai nilai yang dioptimalkan secara menyeluruh, suatu merek tidak akan
mampu menciptakan produk yang memenuhi standar kualitas tinggi, mencapai efisiensi
produksi yang diperlukan, serta menjamin ketepatan waktu distribusi, yang pada akhirnya
dapat menghambat penerimaan pasar dan pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, efisiensi
dan inovasi di setiap tahapan rantai nilai mempunyai peranan yang sangat penting bagi
sektor kosmetik, terutama bagi merek yang menargetkan segmen konsumen yang trend-
conscious seperti Generasi Z.
Make Over, sebagai salah satu merek makeup lokal terkemuka, telah
menunjukkan bagaimana pengelolaan rantai nilai menjadi pilar utama strateginya.
Pengelolaan ini dimulai secara fundamental dari tahap desain produk yang tidak hanya
mempertimbangkan aspek estetika dan fungsionalitas, tetapi juga responsif terhadap tren
makeup global dan preferensi spesifik Generasi Z yang sering kali terbentuk melalui
media sosial. Inovasi dalam formulasi dan palet warna adalah hasil langsung dari
efisiensi dalam fase desain ini. Selanjutnya, pada aspek pengadaan bahan baku, Make
Over perlu menerapkan strategi yang cerdas untuk memastikan kualitas, keamanan, dan
ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan, seringkali melalui kemitraan strategis
dengan pemasok yang dapat diandalkan. Ini adalah langkah krusial untuk menjaga
konsistensi produk dan meminimalkan risiko produksi.
Pada fase produksi, efisiensi operasional Make Over tercermin dari penggunaan
teknologi yang tepat, proses manufaktur yang ramping, dan standar kualitas yang ketat.
Kemampuan untuk mengelola volume produksi yang bervariasi baik untuk produk
flagship maupun koleksi edisi terbatas dengan tetap menjaga efisiensi dan kualitas adalah
kunci. Inovasi dalam proses produksi dapat mencakup adopsi otomatisasi atau metode
yang lebih ramah lingkungan, yang berkontribusi pada keunggulan kompetitif dan citra
merek yang positif. Terakhir, pada aspek logistik dan distribusi, Make Over perlu
mengimplementasikan sistem yang efisien untuk mengirimkan produk dari fasilitas
produksi ke berbagai titik penjualan. Ini mencakup manajemen gudang yang optimal,
pemilihan jalur transportasi yang efektif, serta integrasi yang mulus antara saluran
distribusi offline (seperti toko ritel dan department store) dan online (e-commerce dan
marketplace). Efisiensi dalam logistik ini meminimalkan biaya penyimpanan dan
transportasi, sekaligus memastikan produk tersedia saat dibutuhkan oleh konsumen,
terutama Generasi Z yang menghargai kecepatan dan kemudahan akses.
Secara keseluruhan, pengelolaan rantai nilai yang terintegrasi, efisien, dan
berorientasi inovasi ini memungkinkan Make Over untuk menciptakan produk
berkualitas tinggi dengan biaya yang kompetitif, mempercepat waktu time-to-market
untuk produk-produk baru yang sesuai dengan tren, mengurangi pemborosan dan
meningkatkan profitabilitas, serta membangun reputasi sebagai merek yang andal dan
inovatif di mata konsumen. Dengan diresmikannya strategi pengelolaan rantai nilai yang
efisien ini, serta dengan mulai berfungsinya berbagai inovasi dalam proses, rasa percaya
diri terhadap potensi makeup lokal Make Over memiliki kemampuan untuk menjadi
merek yang memiliki standar internasional di negara kita, mirip dengan keberhasilan
industri yang lebih mapan. Hal ini akan menjadikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia
yang mampu menjadikan Make Over, yang dulunya mungkin belum dikenal oleh
masyarakat luas, saat ini telah menjadi terkenal dan namanya tidak asing lagi khususnya
bagi para konsumen makeup. Fokus pada efisiensi di setiap aspek rantai nilai tentu saja
membutuhkan dukungan yang besar dari manajemen, sumber daya manusia yang
kompeten, dan investasi berkelanjutan dalam teknologi, sehingga nantinya dapat menjadi
merek kosmetik bertaraf internasional dan memberikan dampak positif yang signifikan
bagi perekonomian lokal.

Strategi untuk Menjangkau Pasar dan Strategi Distribusi Make Over
Terkait dengan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over,
saya memilih materi Chapter 14 yang terkait dengan "Market scope" dan "distribution".
Terdapat materi "Market scope" pada Chapter 14, Halaman 3 dan "distribution" pada
Chapter 14, Halaman 9 ini yang menurut saya sesuai untuk dikaitkan dengan strategi
pengembangan usaha yang dilakukan oleh Make Over.
Market Scope : Materi Pertemuan ke-4 Chapter 14, Slide ke-3, Berdasarkan
penjelasan pada materi ini, dalam konteks strategi pengembangan usaha Make Over,
"Market scope" (lingkup pasar) adalah elemen krusial yang menentukan target dan
jangkauan penetrasi pasar merek. Make Over perlu secara cermat menganalisis ukuran
target pasar dan daya tarik produknya bagi segmen pasar yang dituju, terutama Generasi
Z, yang memiliki preferensi dan kebiasaan pembelian yang unik. Ini melibatkan upaya
segmentasi pasar yang mendalam untuk mengidentifikasi ceruk pasar atau segmen
spesifik yang paling menjanjikan, dan kemudian merancang strategi untuk memperluas
jangkauan ke segmen-segmen tersebut. Perluasan lingkup pasar dapat dilakukan melalui
penambahan geografis, penargetan demografi baru dalam Gen Z (misalnya, berdasarkan
gaya hidup atau sub-budaya), atau bahkan diversifikasi lini produk untuk menarik
segmen yang berbeda. Keberhasilan dalam menentukan dan memperluas "Market scope"
memastikan bahwa produk Make Over menjangkau konsumen yang tepat di tempat dan
waktu yang relevan, mendukung pertumbuhan penjualan dan penguatan posisi merek di
industri makeup lokal.
Distributition : Materi Pertemuan ke-4 Chapter 14, Slide ke-9, Strategi distribusi
merupakan komponen vital dalam menjangkau pasar yang telah ditentukan oleh Make
Over. Dalam pembahasan "Complementary assets" , distribusi disebutkan sebagai salah
satu aset pelengkap yang berkontribusi pada proposisi nilai sebuah usaha. Bagi Make
Over, ini berarti membangun saluran distribusi yang kuat dan efisien untuk memastikan
produk tersedia secara luas dan mudah diakses oleh konsumen. Strategi distribusi Make
Over mencakup penggunaan saluran offline, seperti toko ritel fisik di pusat perbelanjaan,
department store, atau butik khusus kecantikan, serta saluran online yang kini menjadi
sangat dominan, terutama untuk menjangkau Generasi Z. Saluran online ini meliputi e-
commerce resmi merek, marketplace besar, dan bahkan penjualan langsung melalui
media sosial. Efisiensi dalam sistem distribusi, mulai dari manajemen inventaris, logistik
pengiriman, hingga kemitraan dengan distributor atau platform e-commerce, secara
langsung memengaruhi kepuasan pelanggan dan kecepatan respons terhadap permintaan
pasar. Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai saluran distribusi ini (strategi
omnichannel) juga menjadi keunggulan kompetitif, memungkinkan konsumen untuk
merasakan pengalaman merek yang mulus di mana pun mereka berinteraksi dengan
Make Over.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline