Lihat ke Halaman Asli

Peran Guru Di Era Globalisasi Pendidikan

Diperbarui: 6 Juni 2017   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pendahuluan

Dewasa ini perkembangan dunia internet yang sangat pesat, membawa dampak terhadap menyempitnya jarak antar bangsa didunia ini yang biasa dikenal sebagai globalisasi. Pengaruh globalisasi memberikan dampak yang sangat signifikan di bidang pendidikan. Sistem pendidikan kita harus senantiasa mengikuti perkembangan tersebut agar supaya pendidikan kita tidak ketinggalan zaman. Rendahnya  motivasi dan minat belajar siswa menjadi masalah serius dalam dunia pendidikan kita dewasa ini yang membutuhkan langkah-langkah konkrit dari pelaku pendidikan untuk mencari penyelesaiannya

Berdasarkan data kemendikbud tahun 2016 mutu pendidikan Indonesia belum memuaskan. Hal tersebut dilihat dari hasil evaluasi sistem pendidikan yang dirilis oleh sebuah organisasi" Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)" melalui Programme for Internasional Student Assessment (PISA) yang menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 72 negara anggota pada tahun 2015. PISA mengevaluasi sistem pendidikan siswa berusia 15 tahun yang dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi yakni membaca, matematika dan sains.

Menurut Mendikbud bahwa kunci sukses pendidikan itu ada di tangan guru dan sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas kompetensi seorang guru. Menurut undang-undang tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki keempat kompetensi antara lain : kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.

Permasalahannya sekarang adalah bagaimana kesadaran guru dalam memahami kompetensi yang ada pada dirinya dan langkah-langkah yang dilakukannya untuk meningkatkan kompetensinya. sejauh mana peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan saat ini. Bagaimana guru dapat memiliki wawasan berpikir global dalam konteks lokal kedaerahan yang mengedepankan adat istiadat dan budaya daerah setempat. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi guru sebagai pelaku utama pendidikan.

Kesadaran akan peningkatan kompetensi guru

Kemendikbud telah melakukan upaya pemetaan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015, dengan perolehan nilai rata-rata 53,05 dimana hasil secara nasional belum mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah yaitu 55 untuk tahun ini dinaikkan menjadi 70 sedangkan target yang ideal adalah 80.

Guru yang berwawasan global adalah guru memiliki pemahaman akan pentingnya teknologi internet dan mampu memanfaatkannya dalam pengembangan pembelajarannya Kesadaran akan perlunya peningkatan kompetensi terpulang pada pribadi guru masing-masing. Oleh karena itu guru dituntut untuk memahami kompetensi yang ada pada dirinya kemudian selalu melakukan peningkatan kompetensi baik secara mandiri maupun melalui kegiatan kolektif guru, baik melalui diklat langsung maupun diklat online.  

Salah satu upaya peningkatan kompetensi profesionalisme seorang guru adalah melalui kegiatan diklat online yang saat ini penulis ikuti adalah diklat Grup Guru Dahsyat New (GGDN) Angkatan XV. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan guru seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang dibimbing oleh para instruktur/mentor yang berpengalaman dibidangnya. Materi pelatihan yang sangat berkaitan dengan kebutuhan guru antara lain : menulis buku berjama'ah, pelatihan PTK, perubahan kurikulum K13, public speaker, membuat media pembelajaran dengan videoscribe. Kelebihan dari pelatihan ini adalah tidak menggangu tugas keseharian guru karena dilakukan di luar jam sekolah, dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta yang banyak yang tentunya tidak dapat dilaksanakan pada pelatihan-pelatihan tatap muka, tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal hanya dengan bekal pulsa data secukupnya.

Peran guru di Era Globalisasi

Model kelas maya yang dilakukan seperti dalam diklat online menurut penulis belum dapat diterapkan sepenuhnya dalam pembelajaran formal di sekolah. Mungkin bisa saja dilakukan pada situasi tertentu misalnya hujan deras yang menyebabkan banjir atau kegiatan demonstrasi yang dapat menghambat perjalanan siswa ke sekolah maka persekolahan dapat dilaksanakan melalui kelas maya. Pola interaksi langsung antara guru dan siswa masih sangat di butuhkan dalam proses belajar mengajar disekolah, Penyampaian materi pelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang di laksanakan oleh guru di kelas sebagai suatu pola interaksi guru dengan siswa  yang dinamis dalam segala proses perkembangan siswa. Guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Kehadiran teknologi komputer dan internet tentunya dapat memudahkan siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya sendiri, akan tetapi pada tahap bimbingan individu terhadap kesulitan dan kemajuan belajar siswa, peran guru tidak tergantikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline