Mohon tunggu...
M. Siing
M. Siing Mohon Tunggu... Guru

Guru di PPM Rahmatul Asri Maroangin Kec. Maiwa, Kab. Enrekang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Guru Di Era Globalisasi Pendidikan

6 Juni 2017   06:21 Diperbarui: 6 Juni 2017   06:46 17262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komputer secanggih apapun belum mampu bahkan tidak akan mampu memahami factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hasil belajar peserta didik secara psikis, mental dan emosional. Dalam perumusan hasil belajar secara empirik komputer secara konsisten dan objektif mampu melakukan perhitungan secara akurat dan terukur akan tetapi dalam persolan yang lebih kompleks yang menyangkut dengan psikologi individu siswa peran guru tentu saja tak tergantikan. Seorang guru dibutuhkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dengan bantuan komputer, kemudian melakukan analisis terhadap hasil belajarnya. Mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dan melakukan langkah-langkah perbaikan baik dalam strategi maupun metode pembelajaran yang dirasa kurang efektif.

Akhir-akhir ini Ibukota dihebohkan dengan perilaku negatif remaja berupa geng motor yang begitu kejam membacok pengemudi lainnya atau pejalan kaki yang mereka temui. pelaku-pelakunya adalah anak-anak yang masih berumur belasan tahun seumuran anak SMP/SMA. Manalagi tawuran pelajar, seks bebas, narkoba, mabuk-mabukan yang menjadi konsumsi pemberitaan melalui berbagai media sehari-hari hal ini sangat memprihatinkan. Ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat berat terutama bagi guru dan tentu tanggungjawab utamanya adalah keluarga. Guru harus memiliki jiwa konselor yang memegang peranan dalam membentuk karakter siswa. Guru diharapkan tidak hanya transfer pengetahuan tetapi lebih dari itu pengembangan sikap dan spiritual  sehingga akan tercipta keseimbangan antara kompetensi intelektual dengan kompetensi sikap dan spiritual.

Guru harus dapat menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas dan potensi masing-masing siswa. Pola pembelajaran tradisonal atau dikenal pembelajaran berpusat pada guru cenderung pasif maka pola pembelajaran saat ini diharapkan berpusat pada siswa. Kalau pembelajaran dilakukan hanya untuk mengejar pencapaian buku teks maka pemikiran siswa akan terbatas pada buku teks alias catat buku sampai habis (CBSA). Kegiatan semacam ini hanya mematikan kreatifitas siswa itu sendiri. Oleh karena itu kehadiran komputer internet dapat menjadi media pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk dapat mencari informasi-informasi tentang topik atau materi yang sedang dipelajarinya. Guru tinggal menciptakan sarana untuk meransang potensi belajar peserta didik serta menciptakan kondisi belajar yang sebaik-baiknya untuk tumbuhnya kreatifitas dan inovatif bagi peserta didik.

Sejalan dengan itu guru senantiasa melatih anak untuk memiliki keterampilan dan sikap tertentu agar dirinya mampu dan mau belajar sepanjang hayat. Kebiasaan siswa selama ini masih menganut kebiasaan menerima informasi secara pasif seperti mencacat, mendengar, meniru yang seharusnya akan diubah pada pola budaya kreatif inovatif dimana siswa terbiasa untuk menghasilkan gagasan/karya seperti merancang/membuat model, penelitian, memecahkan masalah dan menemukan gagasan baru.

Kesimpulan

Guru yang berwasawasan global adalah guru memiliki pemahaman akan pentingnya teknologi internet dan mampu memanfaatkannya dalam pengembangan pembelajarannya. Guru harus senantiasa memiliki kesadaran akan perlunya peningkatan kompetensinya masing-masing sehingga selalu berupaya mengikuti kegiatan pelatihan baik secara mandiri maupun kegiatan kolektif yang dilaksanakan oleh institusi terkait.

Peran guru dalam era globalisasi pendidikan saat ini masih sangat dibutuhkan dan tidak bisa tergantikan oleh komputer maupun internet antara lain : peran guru sebagai pembimbing dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar,  peran guru sebagai evaluator dan motivator dalam melakukan tindakan terhadap permasalahan siswa, peran guru konselor dalam pembinaan karakter siswa yang berkepribadian luhur sebagai banga Indonesia, peran guru dalam mengembangkan kreatifitas dan inovatif siswa melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Referensi 

Sayling Wen. 2003. Masa Depan Pendidikan. Lucky Publishers : Batam.

Alif Mudiono. 2016. Keprofesionalan Guru dalam menghadapi Pendidikan di Era Global. Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD “Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi Universitas Negeri Malang.

p3g.unesa.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/14.-FARID-AHMADI_133-148.pdf.  di akses tgl 2/6/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun