Lihat ke Halaman Asli

Benarkah Kamu dan Dia Saling Tulus Mencintai?

Diperbarui: 12 April 2019   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sahabatku yang budiman.
 Sebuah RUMAH TANGGA yang didirikan atas dasar CINTA, seharusnya menyadari bagaimana cara MEMBERI tanpa pamrih dan MENERIMA tanpa meminta. PERNIKAHAN yang dilakukan oleh dua hati yang saling mencintai selayaknya saling menggemgam bukan saling mencengkeram, keduanya harus saling berjuang untuk kebahagian bersama, bukan hanya menunggu dan menuntut untuk DIBAHAGIAKAN.
 
 Jika MENIKAH adalah sebuah pilihan dan BAHAGIA menjadi tujuannya, tentunya menemukan PASANGAN HIDUP yang COCOK adalah pondasinya. TETAPI kecocokan itu bukanlah ditemukan melainkan berasal dari upaya untuk membangunnya, dan hal yang pertama harus di lakukan adalah membuka diri untuk menerima dan diterima apa adanya diri masing-masing.
 
 Namun terkadang ketika kita salah memahami tentang Pasangan hidup yang cocok, maka KECOCOKAN yang sebelumnya di jadikan pondasi menjalani sebuah hubungan, ternyata itu bukan segalanya. Sekalipun pada awalnya merasa sudah sama-sama cocok, bukan tak mungkin lambat laun sering juga terjadi cekcok. Rasa yakin pun perlahan luntur. Ikatan di antara kalian yang semula kuat pun bisa jadi semakin kendur.
 
 Sesungguhnya TOLAK UKUR Kecocokan pasangan bukanlah berdasarkan jabatan, kecantikan dan ketampanan, ataupun kekayaan. Namun kecocokan sebuah hubungan adalah berdasarkan SIKAP saling menerima dan menghargai dan bersama-bersama berjuang untuk meraih kebahagiaan yang menjadi tujuan bersama. Sebuah hubungan tidak akan pernah berhasil jika hanya salah satu pihak saja yang memperjuangkannya. Dan Coba tanyakan pada dirimu, saat kamu bersamanya apakah kamu merasa kuat dan bahagia, jika iya berarti kamu sudah bersama orang yang Cocok.
 
 Jika keduanya benar-benar saling mencintai, maka BUKANLAH bagaimana kamu melupakan dia bila ia berbuat kesalahan, melainkan bagaimana kamu memaafkan. BUKANLAH bagaimana kamu mendengarkan setiap perkataan dan curahan hatinya, melainkan bagaimana kamu mengerti apa yang dirasakan dan dipikirkannya. BUKANLAH bagaimana apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasa, dan BUKANLAH bagaimana kamu melepaskan ketika dia menyakiti melainkan bagaimana kamu dapat bertahan. Sesungguhnya ukuran KETULUSAN CINTA adalah ketika kamu mencintai seseorang sepenuh hati dan selalu berupaya untuk membahagiakannya.
 
 Ingatlah, tak ada manusia yang SEMPURNA begitu juga pasanganmu Apa yang telah menjadi PILIHAN mu adalah KOMITMEN yang harus dipertanggung jawabkan. Bila kamu paham makna sebuah hubungan, maka disitu kamu akan paham makna KOMITMEN dan bila kamu paham makna komitmen maka kamu akan mampu bertanggung jawab pada harga KESETIAAN.
 
 Sejatinya KESEMPURNAAN YANG HAKIKI itu tidak pernah ada, tetapi Kamu dapat BAHAGIA, adalah ketika kamu bisa menerima dengan ikhlas KETIDAKSEMPURNAAN dan KEKURANGAN Pasanganmu. Tidak ada yang lebih indah dari perasaan diterima sepenuhnya oleh dua orang yang saling mencintai.
 
 Walaupun dalam kehidupan sangat jarang kemungkinan kamu akan bertemu seseorang yang tulus kamu cintai dan orang itu juga tulus mencintaimu. Jadi sekali saja kau mendapatkannya jangan pernah melepaskannya, karena kesempatan tersebut mungkin tidak akan pernah kembali lagi. JAGA DAN PERTAHANKANLAH DIA.
 
 By. MD.Ramadhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline