LIFE | Jakarta --- Direktorat Bina Ketahanan Remaja, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, menyelenggarakan kegiatan Kelas Pranikah bagi calon pengantin pada Jumat (19/9/2025). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Auditorium Gedung Halim 1, Kantor BKKBN, Jakarta Timur, ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan serta partisipasi pasangan muda dalam perencanaan keluarga.
Selain ditujukan bagi SDM Kemendukbangga/BKKBN, kelas ini juga diberikan kepada masyarakat sekitar kantor pusat BKKBN dengan dukungan pemerintah kelurahan Kebon Pala yang memfasilitasi kehadiran 100 calon pengantin atau pasangan baru dari wilayah tersebut sebagai peserta kegiatan.
Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan, menegaskan bahwa kelas pranikah menjadi wadah penting untuk membekali pasangan muda dengan wawasan pengasuhan anak, peran aktif ayah dalam keluarga, serta perencanaan keluarga yang lebih matang.
"Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran pasangan baru akan pentingnya membangun keluarga secara sehat, terencana, dan berketahanan," ujar Edi.
Ia menambahkan, menikah bukan sekadar soal cinta atau tinggal bersama, tetapi tentang membangun kehidupan bersama.
Kegiatan kali ini menjadi edisi spesial karena untuk pertama kalinya kembali dilakukan secara luring. Sebelumnya, kelas pranikah hanya digelar secara daring, yakni dua kali pada 2023 dan empat kali pada 2024.
Sesi utama menghadirkan Dr. Irfan Aulia, M.Psi., Psikolog, memaparkan materi pengasuhan kolaboratif yang menekankan peran ayah dalam membangun keluarga sebagai "tim kehidupan." Menurut data yang disampaikan, faktor utama penyebab perceraian di Indonesia meliputi perselisihan (62%), masalah ekonomi (26%), meninggalkan salah satu pihak (8%), dan KDRT (1,2%). Keterlibatan ayah sejak awal pernikahan terbukti memberi dampak positif pada anak, antara lain kecerdasan emosi, rasa percaya diri, keterampilan sosial, hingga prestasi akademik.
Selain itu dr. Julita D. L. Nainggolan, Sp.OG., MARS., dengan materi "Dari Sehat Reproduksi ke Siap Hamil dan Optimal Mengasuh Anak." Peserta mendapatkan penjelasan komprehensif mengenai persiapan pernikahan dari aspek fisik, psikis, sosial, hingga finansial. Topik yang dibahas mencakup kesehatan reproduksi, siklus haid, kesuburan, risiko kehamilan dini, pentingnya gizi seimbang, bahaya rokok dan alkohol, serta dampak infeksi menular seksual (IMS) terhadap tumbuh kembang janin.
Kelas pranikah ini sejalan dengan upaya BKKBN menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi muda melalui penguatan peran keluarga sejak awal pernikahan. Dengan dukungan Kelurahan Kebon Pala dan partisipasi pasangan muda, BKKBN berharap keluarga baru di wilayah tersebut dapat menjadi pionir keluarga sehat, berdaya, dan berketahanan.