Mohon tunggu...
Arum Purnamasari
Arum Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa

haii, saya seorang mahasiswa yang berkuliah di salah satu universitas di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertanian dan Tradisi Budaya Jadi IdentitasBanyuwangi

25 September 2025   13:36 Diperbarui: 25 September 2025   14:30 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyuwangi -- Pertanian di Kabupaten Banyuwangi bukan hanya menjadi sektor penopang ekonomi masyarakat, tetapi juga menyatu erat dengan tradisi dan kebudayaan lokal. Daerah yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini dikenal sebagai wilayah agraris dengan beragam hasil bumi, mulai dari padi, jagung, tebu, hingga kopi dari lereng Gunung Ijen yang sudah mendunia.

Menariknya, aktivitas pertanian di Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari ritual dan upacara adat yang masih dijaga hingga kini. Salah satu tradisi yang kerap menarik perhatian wisatawan adalah Kebo-Keboan di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Dalam ritual ini, sejumlah warga berdandan menyerupai kerbau dan diarak mengelilingi sawah. Tradisi turun-temurun tersebut dipercaya sebagai ungkapan syukur sekaligus doa agar hasil pertanian berlimpah serta terbebas dari hama penyakit.

Selain Kebo-Keboan, Banyuwangi juga memiliki tradisi Seblang, sebuah tarian sakral yang digelar setiap tahun di Desa Olehsari dan Bakungan. Ritual ini berkaitan erat dengan siklus pertanian masyarakat. Warga percaya, pertunjukan Seblang dapat menjaga keseimbangan alam, mendatangkan kesuburan, sekaligus menolak bala.

Tidak hanya berupa ritual, hasil pertanian Banyuwangi pun turut membentuk budaya masyarakat. Kopi khas Banyuwangi, misalnya, bukan sekadar komoditas ekspor, tetapi juga melekat dalam keseharian warga. Warung kopi tradisional masih menjadi ruang berkumpul, berdiskusi, dan mempererat hubungan sosial antarwarga.

Pemerintah daerah melihat keterkaitan pertanian dan budaya ini sebagai potensi besar. Melalui berbagai festival dan pengembangan agrowisata, Banyuwangi mengemas tradisi agraris menjadi daya tarik pariwisata yang berdaya saing. Dengan cara ini, pertanian bukan hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat identitas budaya serta perekonomian masyarakat.

Hingga kini, perpaduan antara pertanian dan budaya menjadi ciri khas Banyuwangi. Di tengah arus modernisasi, masyarakat setempat tetap mampu menjaga tradisi, sembari mengembangkan inovasi untuk memperkuat posisi daerah di tingkat nasional maupun global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun